Tahun 2000-an pembangunan Hotel Ryugyong kembali dilanjutkan. Tujuh tahun setelahnya, perusahaan pengembang Mesir Orascom berminat untuk mengembangkan hotel Ryugyong. Orascom menerbangkan para eksekutifnya ke Pyongyang untuk membicarakan hal tersebut.
Orascom merupakan pemegang saham mayoritas di perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi Korut, Koryolink.
Proyek ini selesai tahun 2012, tepat pada perayaan ulang tahun ke-100 Kim Il-sung. Sebuah tonggak besar bagi negara Korut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama perayaan ini, pemerintah Korut menyalakan kembang api dari atap hotel. Perayaan dengan kembang api ini menjadi tontonan paling meriah seumur hidup warga Korut.
Biaya yang dikeluarkan oleh Orascom dalam pembangunan hotel ini mencapai US$ 595 juta. Namun, banyaknya uang yang dikeluarkan tidak menjamin kualitas hotel menjadi bagus. Sejumlah masalah konstruksi bermunculan beberapa tahun kemudian.
Pada November 2012 silam, grup Kempinski mengumumkan bahwa mereka akan menandatangani kontrak manajemen dengan Orascom. Mereka akan membuka 150 kamar, ruang kantor, restoran, ballroom, dan bioskop di lantai bawah Hotel Ryugyong.
Namun, rencana itu belum sempat direalisasikan. Sebab pihak Kempinski mengurungkan niatnya, lantaran Korut melakukan uji coba rudal, ICBM, dan nuklir.
Rencana operasional Hotel Ryugyong kembali terganjal pada 2013. Kempinski mengumumkan bahwa tidak ada kontrak yang telah atau akan ditandatangani untuk manajemen. Mimpi Korut mengoperasikan hotel terbesar di dunia harus kembali pupus.
Pada tahun 2018, ada pemandangan ajaib dari hotel ini. Tembok-tembok permanen dihancurkan dan diganti dengan logam dan kaca. Sederet lampu LED berkelip dan bendera Korut berkibar di puncaknya. Warga Korut kembali menikmati pemandangan malam yang indah.
Berdasarkan percakapan Manajer Tur Korea Utara, Rowan Beard, bersama orang-orang Pyongyang - seperti ditulis dalam situs Young Pioneer Tours - disebutkan bahwa pemerintah hendak mengoperasikan Hotel Ryugyong dengan anggaran negara.
Setidaknya akan ada 6 sampai 24 lantai dari 105 lantai hotel ini kabarnya akan dibuka untuk umum.
Meski demikian hingga saat ini, Hotel Ryugyong dikabarkan tak pernah menerima tamu untuk menginap.