Maison Alaïa, rumah mode yang didirikan oleh couturier Azzedine Alaïa, menampilkan koleksi perdana kreasi desainer terbaru mereka, Pieter Mulier pada Minggu (4/7).
Pieter, yang sebelumnya menjadi 'tangan kanan' Raf Simons untuk label eponimnya hingga kala ia di Jil Sander, Christian Dior, dan Calvin Klein, kini bertanggung jawab meneruskan dan mengembangkan rumah mode legendaris itu.
Sepeninggal Azzedine Alaïa di tahun 2017, Maison Alaïa hanya mengandalkan arsip, dengan tim yang setiap musim mendaur ulang ide serta konsep-konsep yang dikembangkan oleh Monsieur Alaïa semasa hidupnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi desainer yang menggantikan posisi seorang maestro di sebuah rumah mode terkenal, ada tekanan tertentu untuk bisa menjawab ekspektasi publik. Di satu sisi, penghormatan kepada sang pendiri adalah hal krusial.
Azzedine Alaïa dikenal sebagai couturier arsitektural, dimana ia menjadikan tubuh perempuan sebagai basis dari karya-karyanya. Setiap potongan, lekukan, jahitan, hingga peletakan posisi kancing dan resleting sangat diperhitungkan demi mencapai siluet ideal. Siluet-siluet bodycon yang rumit secara teknis bisa terlihat effortless, seksi, dan mudah. Dan Pieter menerjemahkannya dengan sangat baik.
Rue de Moussy, salah satu jalan di kawasan hip Le Marais di tengah kota Paris dimana butik dan rumah Azzedine Alaïa berada, disulap menjadi runway. Dengan hanya dua lajur kursi-kuris dan lampu sorot, show ini terasa sangat Alaïa: fokus dari sebuah show ada pada konstruksi pakaian.
Elemen-elemen khas Alaïa - gaun bodycon yang mengikuti lekuk tubuh bahkan saat model berjalan, kemeja putih dengan aksentuasi bahu lebar yang menciptakan siluet, hingga mantel bulu Marabou dan ikat pinggang korset kulit piton yang ia eksplorasi menandakan pemahamannya akan kosakata Alaïa.
Lagi pula, ia juga diwarisi tidak hanya nama besar dan arsip yang kaya, namun juga didukung oleh tim studio Maison Alaïa yang pernah bekerja dibawah arahan Monsieur Alaïa.
Di sisi lain, industri mode kini melaju begitu cepat, beranjak dari obsesi untuk tampil seksi dan mulai merengkuh tema-tema sosial dan lingkungan.
Apresiasi bentuk tubuh yang lebih inklusif, penggunaan bahan yang lebih ramah lingkungan dan tidak menggunakan kulit hewan tampaknya akan menjadi tantangan bagi Pieter Mulier untuk membawa Maison Alaia ke fase yang baru.
![]() Maison Alaia fashion show |