Sering Dilintasi Kapal Pesiar, Bangunan di Venice Kian Reyot

CNN Indonesia
Senin, 19 Jul 2021 17:50 WIB
Kota kanal Venice (Venesia) di Italia juga terancam didepak dari daftar UNESCO karena dianggap tidak memenuhi standar kelestarian lingkungan dan sejarah.
Kota Venice (Venesia), Italia, saat banjir pada tahun 2019. (AP Photo/Luca Bruno)

Perdebatan itu muncul kembali setelah kedatangan kapal pesiar bulan lalu, ketika gerbang pariwisata Italia dibuka lagi.

Venesia dimasukkan dalam daftar warisan UNESCO pada tahun 1987 sebagai "karya arsitektur yang luar biasa", tetapi pada bulan lalu badan PBB itu memperingatkan perlunya "manajemen pariwisata yang lebih berkelanjutan" di sana.

Setelah bertahun-tahun berdebat, Menteri Kebudayaan Italia Dario Franceschini mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk bertindak sekarang "untuk menghindari risiko nyata masuknya kota itu ke dalam daftar warisan dunia yang terancam punah".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai 1 Agustus, kapal-kapal besar tidak lagi dapat mencapai Venesia melalui St Mark's Basin, St Mark's Canal atau Giudecca Canal," kata Menteri Infrastruktur Enrico Giovannini.

Akan ada kompensasi bagi mereka yang terdampak dari aturan itu, dan 157 juta euro diinvestasikan untuk pembangunan pelabuhan Marghera.

Dia mengatakan larangan itu merupakan "langkah yang diperlukan untuk melindungi integritas lingkungan, lanskap, seni dan budaya Venesia".

Itu hanya akan berlaku untuk kapal-kapal terbesar, dengan mereka yang membawa sekitar 200 penumpang dipandang masih "ramah lingkungan" dan masih diizinkan masuk ke perairan utama Venesia.

Kapal yang memenuhi salah satu dari empat kriteria akan dilarang: beratnya lebih dari 25 ribu ton, berukuran lebih dari 180 meter, tinggi lebih dari 35 meter atau membuang lebih dari 0,1 persen belerang dari bahan bakarnya.

Tourists walk in the flooded street near Rialto Bridge during a acqua-alta (high-water) alert in Venice on October 29, 2018. - The flooding, caused by a convergence of high tides and a strong Sirocco wind, reached around 150 centimetres on October 29. (Photo by Miguel MEDINA / AFP)Kota Venice (Venesia), Italia, saat banjir pada tahun 2019. (Miguel MEDINA / AFP)

Wakil presiden asosiasi pariwisata Confturismo, Marco Michielli, mengatakan undang-undang baru itu mewakili "kompromi yang baik".

"Solusi di Marghera akan mempertahankan aktivitas pelabuhan di Venesia, di satu sisi menjaga pekerjaan dan aktivitas, dan di sisi lain melestarian Giudecca Canal," katanya.

Masalah kapal pesiar di Venesia telah memicu perdebatan global, dan bulan lalu selebriti dan tokoh budaya termasuk Mick Jagger, Francis Ford Coppola dan Richard Armstrong, direktur Museum Solomon R. Guggenheim New York, mengeluarkan seruan untuk bertindak.

Dalam sebuah surat terbuka kepada pemerintah Italia yang menyerukan serangkaian tindakan untuk melindungi kota dengan lebih baik, mereka memperingatkan situs bersejarah itu berisiko "disapu" oleh kapal pesiar.





Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.

Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.

(afp/ard)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER