Hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa diet ini dapat menghilangkan racun dari tubuh.
Sebagaimana diketahui, tubuh sebenarnya memiliki kemampuan untuk membuang racun dari tubuhnya sendiri. Mengutip Medical News Today, alih-alih membuang racun, diet ini justru akan menghambat proses alami tubuh tersebut.
Diet ini begitu ketat, rendah kalori, dan tidak seimbang. Tubuh tidak akan menerima suplai nutrisi dan energi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan benar, termasuk di antaranya membuang racun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diet ini juga tak mengandung serat apa pun. Serat punya peran penting dalam pencernaan dengan mendukung usus besar dan memengaruhi metabolisme. Tanpa serat, usus besar tidak dapat membuang racun dan produk limbah dari tubuh secara efektif.
Kendati demikian, beberapa orang melaporkan merasa segar dan berenergi kembali setelah melakukan detoks lemon. Hanya saja, hasil ini didapat dengan modifikasi pola hidup sehat lainnya selama periode diet seperti tidak mengonsumsi minuman beralkohol, berhenti merokok, tidur berkualitas, olahraga teratur, dan konsumsi makanan bergizi.
Kembali ke pola makan biasa setelah menyelesaikan diet detoks lemon kemungkinan akan membuat seseorang merasa kembali berenergi.
![]() |
Diet yang sangat rendah kalori seperti ini dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang.
Keluhan yang paling umum adalah bau mulut, sakit kepala, pusing, kelelahan, lekas marah, kram otot, dan mual.
Beberapa orang juga berisiko terkena batu empedu. Penurunan berat badan yang cepat diketahui dapat meningkatkan risiko batu empedu.
Sembelit juga menjadi keluhan umum dari efek samping diet ini, karena tidak adanya makanan padat yang dikonsumsi selama detoksifikasi.
Diet ini juga tak cocok untuk semua orang. Ibu hamil dan menyusui tidak diperbolehkan mengikuti diet ini.
Selain itu, diet detox juga bisa berbahaya bagi orang dengan kondisi seperti diabetes atau penyakit jantung.
Cara diet detoks lemon yang benar di atas barangkali bisa dijadikan referensi. Namun, tetap konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
(asr)