Jakarta, CNN Indonesia --
Orang yang sudah lanjut usia merupakan kelompok prioritas mendapatkan vaksin Covid-19. Namun, cakupan vaksinasi lansia di Indonesia masih jauh dari target.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkap hingga Juli 2021 baru 5 juta lansia yang menerima vaksin Covid-19. Jumlah ini jauh dari target pemerintah yakni 21,5 juta lansia sudah vaksin dosis pertama.
Sebaran vaksinasi Covid-19 untuk lansia juga tidak merata di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa provinsi memang vaksinasi sudah lebih cepat dari provinsi lain. Ini tergantung dari distribusi vaksin, vaksin juga datangnya bertahap," kata Nadia dalam konferensi pers bersama KCP PEN, Jumat (13/8).
Terdapat sejumlah alasan vaksinasi lansia jauh dari target. Dari sebuah survei mini dengan 3 ribu responden di kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mayoritas lansia enggan menerima vaksin karena memiliki komorbid (25,4 persen).
Padahal, lansia dengan komorbid tetap bisa menerima vaksin saat komorbid dalam kondisi terkendali dan tidak sedang bergejala.
Selain itu, faktor psikologis juga ikut mempengaruhi vaksinasi pada lansia. Umumnya lansia lebih menyukai
tempat vaksinasi yang dekat dari rumah, ingin didampingi keluarga atau teman sebaya, membutuhkan kendaraan, butuh dukungan keluarga, dan butuh edukasi terkait efek samping vaksin dan jarum suntik.
Simak alasan vaksin Covid-19 penting untuk lansia di halaman berikut.
Nadia menyatakan vaksinasi lansia sangat penting mengingat penuaan dan proses degeneratif yang semakin cepat di usia tua. Lansia sudah tak sekuat anak muda dalam melawan virus.
Data yang diambil hingga April 2021 menunjukkan angka kematian akibat Covid-19 tertinggi dialami kelompok usia 59 tahun ke atas.
"Kalau usia di atas 60 tahun, proporsinya 12 persen [dari total kasus positif Covid-19]. Dari 12 persen ini, yang berakhir jadi gejala berat hingga kematian berada di angka 50 persen," kata Nadia.
Dia menambahkan lansia yang terkonfirmasi positif dan memiliki komorbid juga terbilang banyak. Sejumlah komorbid pada pasien lansia meliputi hipertensi (2.342 pasien), diabetes (1.710 pasien), dan jantung (821 pasien).
Pasien Covid-19 yang meninggal paling banyak memiliki komorbid diabetes (446 orang), hipertensi (430 orang) dan jantung (247 orang).
Selain itu, lansia juga tergolong sebagai kelompok renta. Kerentaan merupakan suatu proses yang sejalan dengan menurunnya kapasitas fungsi tubuh pada proses menua.
"Kerentaan ini juga tergantung dari stressor, penyakit, bisa juga kondisi yang mengakibatkan lansia enggak nyaman, mudah sakit walau stres ringan. Kalau sakit, cepat jatuh ke kondisi berat," tutur Nadia.
Nadia mendorong agar setiap anggota keluarga mendukung vaksinasi bagi lansia. Pasalnya, vaksinasi ini tidak semata-mata untuk lansia saja, tetapi juga untuk anggota keluarga lain termasuk anak dan cucu.
"Pemberian vaksin ini akan membantu melatih sistem kekebalan agar lebih siap, tanggap. Ini sangat penting. Terlebih kalau ada komorbid, kita tahu pada perjalanannya komorbid ini akan meningkatkan risiko [keparahan gejala]. Covid-19 sudah berisiko, ditambah komorbid jadi lebih berisiko," kata Nadia.