Jakarta, CNN Indonesia --
Museum Pusat Utrecht di Utrecht, Belanda, meluncurkan proyek yang tidak biasa bulan ini, dengan membuat pameran yang tak hanya mudah diakses, namun lebih menyenangkan bagi pengunjung tunanetra.
Pameran unik itu bertajuk pameran 'Blind Spot'.
Pameran ini menciptakan kembali lukisan yang sudah ada tetapi dengan dimensi ekstra, seperti suara dan wewangian - termasuk aroma keju matang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan khusus dalam pameran ini, pengunjung museum diizinkan untuk menyentuh barang-barang seni tersebut.
Pengunjung yang dapat melihat dianjurkan untuk mengenakan penutup mata saat mereka menikmati berbagai karya, termasuk 'Still Life with Fruit, Nuts and Cheese' karya Floris van Dyck yang dibuat pada tahun 1610.
"Hal pertama yang mengejutkan saya adalah baunya," kata Farid el Manssouri, pengunjung tunanetra, sambil tersenyum setelah dia mengusap keju, anggur, dan roti gulung dari kanvas Van Dyck yang diwujudkan menjadi benda-benda asli.
"Saya benar-benar bisa mencium bau keju, dan saya juga menyentuhnya."
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
El Manssouri merenungkan bagaimana meja itu miring namun makanannya tidak jatuh.
"Itu benar-benar mengejutkan untuk dirasakan ... Kurasa itu instalasi ini diwujudkan dengan cukup baik."
Artis Jasper Udink ten Cate dan desainer Jeroen Prins mengatakan ide itu datang ketika mereka menyajikan makanan untuk mengiringi sebuah karya seni, dan seorang wanita buta yang berkunjung sangat tersentuh.
"Saat itu adalah titik awalnya," kata Ten Cate, seperti yang dikutip dari REUTERS pada Selasa (17/8).
Steffie Maas, kepala inklusivitas museum, mengatakan pameran 'Blind Spot' adalah salah satu eksperimen menuju lebih banyak perbaikan fasilitas dan layanan museum, dengan aksesibilitas yang lebih baik untuk pengunjung difabel.
"Saya pikir ini pengalaman yang luar biasa, yang menurut saya cukup unik di Belanda," kata pengunjung lainnya, Bas Suurland.
"Ini memicu indra lain, selain indera visual."
[Gambas:Infografis CNN]
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.