Mengenal 'Hustle Culture', Gila Kerja yang Berujung Burnout

CNN Indonesia
Minggu, 22 Agu 2021 17:21 WIB
Hustle culture adalah fenomena gila kerja. Jika dibiarkan, hustle culture bisa berujung burnout dan mengganggu kesehatan fisik dan mental.
Hustle culture adalah fenomena gila kerja. Jika dibiarkan, hustle culture bisa berujung burnout dan mengganggu kesehatan fisik dan mental.(Foto: iStockphoto)

Bagaimana mengubah pola pikir dan bekerja sewajarnya?

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar tak terperangkap gaya hidup hustle culture.

1. Bekerja untuk hidup

Ubah pola pikir bahwa bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Periksa kembali daftar tugas dan tanggung jawab Anda, selesaikan sesuai waktu yang ditentukan tanpa berlebihan. Alokasikan waktu untuk istirahat, me time, juga waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga maupun teman.

2. Tak perlu membandingkan diri dengan orang lain

Sangat baik memiliki role model sebagai sumber inspirasi atau panutan di dunia kerja. Hanya saja perlu diingat lagi bahwa Anda memiliki garis start yang berbeda, perjuangan pun berbeda pula.

Sembari mensyukuri yang ada kini, jadikan para panutan ini penyemangat, bukan sumber perbandingan.

3. Waktu untuk santai

Alokasikan waktu untuk bekerja dan waktu untuk bersantai dengan seimbang. Rencanakan aktivitas yang menyenangkan seperti melakukan hobi membaca, merawat tanaman, bermain dengan anjing kesayangan atau mencoba menu masakan baru.

Sejenak mute grup percakapan kantor, alihkan perhatian dari keinginan membuka email pekerjaan.

4. Sukses tak cuma dari bekerja

Kerja keras tidak selalu memberikan jaminan akan kesuksesan. Anda perlu mendefinisikan kembali kesuksesan menurut Anda, bukan kesuksesan menurut orang lain seperti selebriti atau influencer.

Anda bisa saja merumuskan kesuksesan misalnya, mampu melunasi cicilan KPR rumah tanpa macet, mampu berkomitmen olahraga 30 menit per hari, atau mengurangi jajan dan dialihkan untuk tabungan.

5. Kesehatan adalah nomor satu

Tanpa kondisi tubuh yang fit dan sehat, tentu pekerjaan bakal terbengkalai. Saat sakit, penghasilan dari pekerjaan pun harus memenuhi kebutuhan pengobatan dan pemulihan.

Kesehatan Anda tetap yang utama. Pekerjaan cukup dikerjakan sesuai porsi dan kapasitas Anda.

(els/ptj)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER