3. Jadi pendengar yang baik
Saat orang yang burnout ini bersedia berbagi, Anda musti siap. Menurut Firman, pahami kapasitas sekaligus keterbatasan diri. Cerita yang bakal didengarkan bisa dipastikan memiliki nuansa negatif sehingga jika merasa tidak sanggup, malah turut emosi sebaiknya disetop.
Berikutnya, tidak perlu memaksakan pikiran positif (toxic positivity).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada emosi negatif nih dan itu bukan sesuatu yang langsung dihindari. Itu kan [normal] manusia begitu. Saat kita tahu itu, kita jangan buru-buru good vibe only. Kita dengarkan dia," katanya.
Memaksakan pikiran positif misal 'Kamu semangat dong', 'Ah pasti bisa deh', hanya akan membuat orang lain merasa ada yang salah dengan apa yang dia rasakan. Padahal perasaan apapun baik positif, negatif itu valid atau sah-sah saja. Kemudian yang tidak kalah penting adalah tidak menghamiki (judgemental) misal 'Gitu doang kok stres sih', 'Kemarin bisa-bisa aja, masa sekarang mau nyerah?'.
4. Ajak lakukan aktivitas yang menyenangkan
Orang yang sedang burnout merasakan lelah, tertekan juga turun motivasinya. Psikolog Rena Masri menyarankan untuk mengajak orang ini melakukan hal-hal yang menyenangkan, hal yang disukai dan mampu memantik semangat.
"Sebagai teman bisa mendampingin, lakukan kegiatan yang menarik, yang disukai sehingga memunculkan semangat," kata Rena melalui pesan singkat, Jumat (20/8).
5. Aktivitas fisik bersama
Aktivitas fisik atau olahraga rutin akan memicu produksi hormon-hormon yang memunculkan perasaan rileks dan nyaman. Walau pandemi, kenapa tidak olahraga virtual via Zoom atau video call? Olahraga bersama kawan tentu akan menambah motivasi.
6. Berikan apresiasi
Menurut Rena, orang yang burnout ini merasa tertekan, merasa tidak berhasil dalam pekerjaan sehingga perlu diberikan apresiasi.
"Coba berikan apresiasi, pujian, kita arahkan teman kita untuk melihat hal positif, sehingga dia merasa ada sesuatu yang baik, berguna, mampu mempengaruhi kepercayaan diri dia sehingga bisa bangkit berkarya lagi," jelasnya.
7. Ajak diskusi
Sembari memahami apa yang dirasakan orang yang burnout, ada baiknya juga selami stressor yang paling mengganggu selama bekerja. Saat orang mengenali stressor atau pemicu stresnya, maka akan lebih mudah menuju pada solusi. Anda pun bisa mengarahkan pada tenaga profesional jika dirasa apa yang dia hadapi cocok didiskusikan dengan ahlinya.
(els/chs)