FAQ: 10 Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan Soal Vaksin
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan untuk memberikan perlindungan dari virus corona. Meski sudah berjalan beberapa bulan, pertanyaan-pertanyaan soal vaksin masih sering berseliweran.
CNNIndonesia.com merangkum 10 pertanyaan yang paling sering ditanyakan soal vaksin Covid-19 dari pembaca CNNIndonesia.com di media sosial. Pertanyaan-pertanyaan ini dijawab langsung oleh para ahli di bidangnya dan didukung dengan fakta maupun studi yang kuat.
Berikut 10 pertanyaan yang paling sering ditanyakan soal vaksin:
1. Kapan waktu yang tepat untuk vaksin setelah terinfeksi Covid-19? (@erlalaho)
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan penyintas Covid-19 perlu memberikan jeda selama 3 bulan setekah terinfeksi Covid-19 agar layak menerima vaksin.
Rentang waktu 3 bulan terhitung sejak pasien dinyatakan negatif Covid-19.
Lihat Juga : |
2. Apa benar setelah vaksin harus minum air kelapa? (@riya_alfatih)
Selama ini tidak ada keharusan untuk mengonsumsi makanan atau minuman tertentu setelah menerima vaksin. Terlepas dari vaksinasi, air kelapa memang memberikan manfaat buat tubuh.
"Air kelapa banyak kandungan elektrolit untuk mendukung keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh," kata Saptawati Bardosono, dokter spesialis gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
3. Efek vaksin AstraZeneca itu apa? Dan kalau ada bagaimana dan berapa hari efek bisa kita rasakan? (@muhamad_asep95)
Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam mengatakan efek samping setelah menerima vaksin AstraZeneca adalah hal yang wajar. Efek samping atau kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) pada AstraZeneca sama seperti vaksin lain yakni seperti demam, nyeri di lokasi suntikan juga mual.
Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) ada beberapa efek samping vaksin AstraZeneca yakni:
- efek di lokasi suntikan seperti nyeri, bengkak, kemerahan atau gatal
- kelelahan
- sakit kepala
- nyeri otot
- mual
- menggigil
- demam
- merasa kurang sehat
- nyeri sendi.
Lihat Juga : |
4. Berapa lama vaksin ini akan bekerja efektif dan apakah perlu vaksin ulang? (@pratiwime)
Sejumlah penelitian menunjukkan terjadi penurunan antibodi pada enam bulan atau lebih setelah melakukan vaksinasi dosis kedua. Meski menurun, antibodi tetap dapat memproteksi tubuh dari virus corona. Tubuh masih memiliki sel memori yang berguna untuk mengingat saat ada infeksi Covid-19.
"Jadi setelah enam bulan pun maka akan terjadi lonjakan antibodi, makanya belum terkonfirmasi soal perlu booster atau enggak. Tapi untuk situasi di Indonesia kita perlu kebut cakupan vaksinasi," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog, Dirga Sakti Rambe
Vaksin ulang atau vaksin booster saat ini sudah mulai diberikan tapi hanya untuk tenaga kesehatan.
"Untuk masyarakat umum secara luas sampai sekarang memang belum rekomendasi ya untuk booster. Karena ketika kita vaksin tiga kali tapi masih banyak yang belum dapat vaksin, tidak akan ada manfaatnya. Makanya saat ini harus fokus cakupan dulu," kata Dirga saat melakukan sesi live Instagram bersama Kementerian Kesehatan, Rabu (25/8).
Simak pertanyaan yang paling sering ditanyakan terkait vaksin di halaman berikut ini.