Belajar dari Trauma Evakuasi 9/11 di Pencakar Langit New York

CNN Indonesia
Rabu, 08 Sep 2021 11:58 WIB
Arsitektur indah atau sampai memecahkan rekor dunia tidaklah cukup, karena gedung "pencakar langit" wajib punya sistem evakuasi teror sampai bencana.
One World Trade Center telah menjadi simbol semangat baru di Amerika Serikat setelah kengerian 9/11. (Getty Images via AFP/CHIP SOMODEVILLA)

Arsitek menerapkan standar keselamatan pada One WTC yang sejak itu menjadi standar untuk banyak gedung pencakar langit.

Standar keselamatan ini termasuk tangga lebar untuk memungkinkan evakuasi cepat dari menara 104 lantai, lampu sinyal untuk memperingatkan pesawat, kamera tahan api dan alat komunikasi di setiap lantai untuk memungkinkan penyelamat terus memantau situasi.

"Kami memiliki tujuan, yaitu satu jam waktu evakuasi total untuk mengevakuasi seluruh bangunan," kata Lewis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas pemadam kebakaran diundang ke pertemuan perencanaan. Merekalah yang menyarankan sistem cadangan yang mampu mengkompensasi kegagalan generator darurat pada 9/11 untuk menyediakan listrik cukup lama saat proses evakuasi gedung.

"Mereka telah melalui trauma, mereka harus menjadi bagian dari solusi yang kami buat," kata Lewis.

Kebakaran bukan satu-satunya kekhawatiran: pada musim gugur 2001, beberapa surat anonim yang berisi serbuk virus antraks dikirim ke beberapa media dan politisi, menewaskan lima orang.

"Kami mulai memikirkan sistem penyaringan dan kualitas udara," jelas Lewis.

"Pikirkan skenario terburuk dan kemudian apa pencegahannya, dan kemudian bersiaplah untuk itu," tambahnya, menjelaskan metodologi mereka.

'Momen transformatif'

Hampir 20 tahun kemudian dan pandemi telah membuat One WTC dan sebagian besar menara bergengsi Manhattan kosong selama berbulan-bulan.

"Orang-orang berpikir kami akan kembali lebih cepat daripada rencana awal," kata Lewis.

"Kami segera melihat jenis sistem filtrasi yang ada di gedung-gedung ini, dan sebagian besar gedung baru memiliki filter efisiensi tinggi, filter partikulat yang juga menangani virus."

Sementara menara perkantoran belum mendapatkan kembali tingkat hunian pra-pandemi mereka, rencana "menguasai" cakrawala New York tidak berhenti.

A man crosses a street against the backdrop of One World Trade Center at dusk in New York, on Saturday, March 21, 2020. Amid the coronavirus outbreak, the city, a place of familiar landmarks and well-trodden streets, has been thrown off kilter by an invisible adversary that is taking some of its people away and terrifying the rest. (AP Photo/Wong Maye-E)Pemandangan kota New York. (AP Photo/Wong Maye-E)

Sebuah menara dengan sekitar 600 apartemen sedang dibangun di Brooklyn dan akan menjadi "pencakar langit super" pertama di luar Manhattan ketika selesai tahun depan.

Sekitar 20 gedung pencakar langit lainnya sedang dalam pengerjaan di seluruh New York.

Selain lingkungan, kesehatan mental penghuni gedung-gedung tersebut kini juga menjadi prioritas, kata Lewis.

"Kami berada di tahun 2021 dan kami berbicara tentang kesejahteraan dan menggabungkannya ke dalam ruang yang kami lakukan, menciptakan ruang luar tempat orang dapat bekerja, teras atap yang benar-benar ruang kerja, ruang pertemuan.

"Ini benar-benar momen transformatif," katanya.

Sementara itu, One WTC sedang dalam perjalanan untuk menjadi ikonik seperti pendahulunya.

Sementara Monumen Peringatan 9/11 melambangkan "kehampaan" yang diciptakan oleh serangan, "Menara Kebebasan" mewakili "yang positif," menurut Lewis.

"Tempat inovasi dan pemikiran baru serta ide-ide modern tentang keselamatan dan keamanan," katanya.





(afp/ard)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER