Efek Samping Vaksin Johnson and Johnson, Menurut WHO dan CDC

CNN Indonesia
Rabu, 08 Sep 2021 15:50 WIB
WHO telah mengeluarkan rekomendasi penggunaan vaksin Johnson and Johnson untuk Covid-19. Kenali efek samping vaksin Johnson and Johnson.
WHO telah mengeluarkan rekomendasi penggunaan vaksin Johnson and Johnson untuk Covid-19. Kenali efek samping vaksin Johnson and Johnson.(Foto: REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

WHO telah mengeluarkan rekomendasi sementara penggunaan vaksin produksi Johnson and Johnson (J&J) untuk Covid-19. Kenali efek samping vaksin Johnson and Johnson.

Vaksin J&J memiliki perbedaan dengan vaksin lain karena hanya diberikan satu dosis saja. Studi menunjukkan vaksin Johnson and Johnson aman dan efektif digunakan untuk pencegahan Covid-19 pada orang berusia di atas 18 tahun.

Vaksin ini juga aman untuk orang dengan kondisi medis seperti hipertensi, penyakit paru-paru kronis, penyakit jantung signifikan, obesitas, dan diabetes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi juga menemukan vaksin ini tidak memiliki masalah pada orang dengan HIV. Namun, WHO merekomendasikan agar orang dengan HIV tetap diberi konseling sebelum vaksinasi. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menilai kemanjuran vaksin untuk orang dengan HIV.

Vaksin J&J memiliki kemanjuran 85,4 persen terhadap penyakit parah dan 93,1 persen terhadap rawat inap.

Sama seperti vaksin lainnya, vaksin Johnson and Johnson juga memiliki efek samping. Dikutip dari CDC, Efek samping vaksin J&J umumnya ringan dan dapat pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Berikut efek samping vaksin Johnson and Johnson:

  • sakit kepala
  • demam
  • menggigil
  • nyeri tempat suntikan
  • kelelahan.

Efek samping ini biasanya muncul dalam satu atau dua hari setelah mendapatkan vaksin.

Efek samping lain yang ditemukan juga berupa pingsan sekitar 15 menit setelah pemberian vaksin. Dari 8 juta vaksin terdapat 635 kejadian pingsan atau 8 kejadian per 1 juta vaksin.

Pada kasus yang sangat jarang, efek samping vaksin Johnson and Johnson dapat menyebabkan risiko pembekuan darah dengan trombosit rendah 3-15 hari setelah vaksin. Efek samping ini terjadi pada 7 per 1 juta vaksin.

Pada kasus lain, sejumlah orang juga melaporkan sindrom Guillain-Barré. Sindrom ini merupakan kelainan langka yang ditandai dengan sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel saraf sehingga menyebabkan kelemahan otot dan terkadang kelumpuhan.

Itulah efek samping vaksin Johnson and Johnson. Setiap orang direkomendasikan untuk segera mendapatkan vaksin Covid-19 di layanan kesehatan terdekat sebagai upaya mencegah penyebaran dan sakit parah Covid-19.

(ptj)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER