"Dulu masuk ke kokpit pesawat Amerika yang terbang di wilayah udara Amerika semudah masuk toilet," kenang O'Keefe.
Kokpit antipeluru dan terkunci menjadi standar pada pesawat penumpang komersial dalam dua tahun 9/11.
Aturan Mempersenjatai Pilot Melawan Terorisme ditandatangani menjadi undang-undang pada November 2002, dan pada April berikutnya, pilot mulai diizinkan membawa senjata dalam penerbangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluat masuk ke kokpit untuk selfie bersama pilot menjadi mimpi yang tak lagi bisa terwujud.
Dampak langsung dari 9/11 termasuk penurunan besar dalam pemesanan penerbangan. Tidak hanya kepercayaan penumpang yang terpukul, tetapi adanya keamanan tambahan berarti pengalaman terbang tidak lagi mudah.
Pada tahun 2006, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan bahwa pendapatan maskapai penerbangan dari penerbangan domestik AS turun sebesar US$10 miliar per tahun antara tahun 2001 dan 2006.
Sebagai perbandingan, kerugian bersih secara global akibat pandemi Covid pada tahun 2020 adalah total US$126,4 miliar, menurut IATA.
Dalam sebuah studi dari tahun 2005 tentang dampak 9/11 pada dunia penerbangan, Garrick Blalock dari Cornell University, Vrinda Kadiyali dan Daniel H. Simon menemukan peningkatan jumlah pelancong yang memilih untuk mengemudi daripada terbang.
Konsekuensi yang tidak diinginkan dari ini adalah bahwa "kematian mengemudi meningkat secara signifikan setelah serangan teroris 11 September 2001."
Mereka memperkirakan bahwa total 1.200 kematian saat mengemudi naik dalam lima tahun terakhir disebabkan oleh efek 9/11.
Berbicara kepada CNN menjelang peringatan 20 tahun 9/11, Kadiyali mengatakan, "Konflik di Afghanistan membuat orang-orang berpikir dua kali lagi untuk terbang sekarang"
Penundaan, antrean panjang, dan kebingungan terkait pembatasan juga kembali menjadi kekhawatiran terbang di era pandemi.
Mengenai apakah sesuatu seperti 9/11 bisa terjadi lagi, O'Keefe mengatakan pembicaraan tersebut mungkin tak bisa dibagi dengan lugas kepada masyarakat umum.
"Kekhawatirannya sekarang ialah bagaimana jika teroris mempelajari sistem keamanan yang saat ini sudah diterapkan, dan mereka kembali melampaui kita," pungkasnya.
(ard)