7 Tips Wisata Bebas Panik di Bali
Bali akan selalu dirindukan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Pulau Dewata memang menyuguhkan suasana pelesir yang damai sekaligus santai.
Di tengah "destinasi surgawi", baik di Bali atau tempat lainnya di dunia, kondisi darurat atau kasus kriminal - yang sebagian besar dilakukan oleh pendatang - tetap bisa terjadi. Meski demikian kita sebagai wisatawan tak perlu merasa cemas berlebihan, karena ada banyak langkah untuk mengantisipasinya.
Bali sudah memiliki unit tanggap darurat yang mumpuni, baik dari pihak kepolisian atau rumah sakit, yang bisa segera membantu wisatawan saat terjadinya kasus genting. Warga lokalnya pun akan dengan senang hati membantu pendatang.
Sudah banyak artikel yang memberi tips mengenai cara murah dan seru berwisata di Bali, mulai dari rekomendasi hotel sampai objek wisata, tapi jarang yang menulis mengenai "hal-hal remeh" yang perlu diperhatikan selama pelesir di sana, seperti berikut ini:
1. Tabir surya
Jangan meremehkan sinar matahari yang bisa sangat terik di Bali.
Wisatawan, terutama kaum pria, mungkin menganggap sepele urusan tabir surya. Tapi menggunakannya sebelum berkegiatan di luar rumah adalah hal penting demi menghindari kulit terbakar lalu kering dan mengelupas sampai perih.
Jika ingin snorkeling, diving, atau surfing, gunakan tabir surya dengan bahan yang ramah lingkungan sehingga tidak "meracuni" makhluk laut.
2. Uang tunai
Bawa uang tunai dalam jumlah yang cukup untuk jaga-jaga jika hendak melakukan pembayaran di Bali, karena masih banyak tempat yang hanya menerima pembayaran tunai. Jarak antar ATM juga terbilang lumayan jauh, sehingga butuh waktu untuk menjangkaunya.
Uang tunai juga berguna jika kita hendak memberi tips atas suatu pelayanan.
Berbicara mengenai ATM - dan gerai penukaran mata uang asing, waspada juga saat menggunakannya, karena ada banyak kasus penipuan atau pencurian uang saat pengguna bertransaksi di sana, terutama yang sepi lalu lalang orang.
Tak lupa, sebelum membeli sesuatu pastikan harganya sudah diketahui sehingga terhindar dari kasus "getok harga".
3. Sewa kendaraan
Ada banyak layanan taksi konvensional dan ojek online yang bisa dipilih di Bali. Sebelum naik taksi konvensional, pastikan kendaraan akan berjalan sesuai argo. Pesan dari lobi hotel jauh lebih aman. Ketahui juga area yang masih melarang masuknya taksi dan ojek online.
Tapi wisatawan yang ogah repot biasanya lebih memilih sewa kendaraan. Sewalah kendaraan di tempat yang sudah terkenal di kalangan wisatawan atau terdaftar di situs pemesanan akomodasi.
Jika hendak sewa kendaraan dengan sistem "lepas kunci" alias tanpa supir, baik motor atau mobil, sebaiknya cek kondisi bodi dan mesin kendaraan sebelum digunakan. Jangan sampai menyewa kendaraan yang kurang mumpuni dan akan semakin rusak saat kita mengembalikannya.
Jangan lupa parkir kendaraan di tempat yang aman.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...