"Semua tanggapan pengunjung yang kami dapatkan menunjukkan bahwa ini adalah pengalaman yang memiliki dampak besar," kata Abergel.
Dia baru-baru ini dihubungi oleh seorang pengunjung yang meminjam "buku manusia" pada tahun 2004.
"Dia memberi tahu kami tentang dampak (buku itu) pada pandangannya tentang Muslim ... Dan dia telah mempelajari informasi yang didapatkannya selama bertahun-tahun. Jadi itu bermanfaat bagi komunitas, dia dan orang lain yang berlatar belakang Islam."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dunia yang semakin terpolarisasi, Abergel ingin inisiatifnya membantu orang menjadi "mengurangi persepsi, lebih terbuka, lebih memahami dan menerima hak seseorang untuk berbeda."
Tapi, dia menegaskan, organisasi ini bukan hanya tentang mempromosikan keragaman atau memerangi prasangka.
"Kami memberi ruang belajar netral di mana ada kesempatan bagi Anda untuk terlibat, belajar tentang diri Anda dan kelompok lain," katanya.
"Apa yang Anda pelajari dan apa yang Anda lakukan dengan pembelajaran Anda sepenuhnya ada di tangan Anda."
Salah satu yang meminjam buku adalah Karem (41 tahun).
"Sangat menyentuh ketika kita mendengarkan kisah hidup seseorang sekaligus persepektifnya tentang dunia," katanya.
"Perpustakaan Manusia membuat orang sadar, bahwa pada akhirnya kita memiliki banyak label namun daging, darah, dan tulang kita sama."
(afp /ard)