HARI PARU SEDUNIA

Hari Paru Sedunia: Saatnya Beri Perhatian Ekstra Buat Paru

CNN Indonesia
Sabtu, 25 Sep 2021 18:00 WIB
Pandemi Covid-19 menyadarkan banyak orang betapa oksigen begitu pula paru-paru itu amat berharga.
(iStockphoto/magicmine)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pandemi Covid-19 menyadarkan banyak orang betapa oksigen begitu pula paru-paru itu amat berharga. Namun sebenarnya tiap tahun orang diingatkan untuk senantiasa memberikan perhatian buat organ pernapasan satu ini lewat World Lung Day (Hari Paru Sedunia) pada 25 September.

Dalam momen ini pula organisasi paru sedunia termasuk Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan paru-paru. Tahun ini perayaan mengambil tema 'Care for Your Lungs' atau rawat paru-paru Anda.

"Paru itu organ yang sangat sensitif, satu-satunya organ dalam yang berinteraksi dengan dunia luar secara langsung," ujar Agus Dwi Susanto, Ketua PDPI dalam konferensi pers Hari Paru Sedunia pada Jumat (24/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu disadari, saat ini penyakit paru dan pernapasan jadi salah satu masalah kesehatan global. Agus berkata ada 5 penyakit paru yang paling banyak menjadi penyebab kesakitan dan kematian di seluruh dunia yakni, kanker paru, tuberkulosis (TB), infeksi saluran pernapasan bawah akut (pneumonia), penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan asma.

Kanker paru, sekitar 1,6 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat kanker paru. Sebenarnya kanker paru bisa dicegah dengan pengendalian konsumsi tembakau termasuk rokok.

TB, sekitar 10 juta orang menderita TB dan 1,8 juta di antaranya meninggal tiap tahun. Jika diagnosis dilakukan lebih awal dan pengobatan tepat, kebanyakan kasus bisa disembuhkan.

Pneumonia, ini banyak jadi penyebab kematian pada pasien usia sangat muda dan sangat tua. Ada sekitar 4 juta kematian akibat pneumonia tiap tahun. Penanggulangan penyakit infeksi, terutama pada anak, bisa dilakukan melalui vaksinasi.

Saat ini Covid-19 masih jadi penyakit infeksius yang menyita perhatian setelah sebelumnya terdapat severe acute respiratory syndrome (SARS), Middle East respiratory syndrome (MERS), influenza A (H1N1).

PPOK, saat ini PPOK merupakan penyebab kematian ketiga di seluruh dunia. Ada lebih dari 384 juta penderita PPOK dan 3 juta kematian tiap tahun. Gejalanya antara lain, sesak napas, batuk berulang, peningkatan produksi dahak, kelelahan, sering mengidap infeksi saluran napas, perlu waktu lebih lama untuk pemulihan dari infeksi saluran napas atau flu.

Bagaimana dengan kondisi di Indonesia?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER