Seringlah melakukan komunikasi dengan pasangan. Jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada suami.
"Kita bisa curhat ke pasangan tanpa komplain, ungkapkan ketidaknyamanan tapi bukan kritik, misal sayang aku mau dibantu dong sesekali gantian ngurusin anak," kata Zoya.
Sementara untuk para suami, mulailah lebih peka, sesekali tanyakan apakah istri ingin dibantu atau tanyakan apa yang sedang dia pikirkan dan dia rasakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Kehadiran si kecil memang sangat menyita perhatian. Terkadang hampir 24 jam waktu akan diberikan kepada si kecil, sehingga waktu untuk berduaan semakin jarang.
Tapi jangan pernah menyepelekan ini, curi waktu walau hanya satu jam ketika anak tidur untuk berbincang atau saling bermesraan dengan pasangan.
"Gairah seksual tidak seperti tombol lampu yang bisa dipencet langsung on, ini harus dipupuk dengan banyak waktu berdua yang Anda habiskan bersama," kata Zoya.
Kebiasaan pasangan suami istri yang telah memiliki anak adalah memanggil pasangan dengan sebutan mama-nya anak-anak atau papa-nya anak-anak. Menurut Zoya ini harus dihindari, memanggil sebutan papa atau mama anak-anak di depan si kecil memang diperbolehkan, tapi di luar itu, panggillah pasangan dengan nama atau panggilan sayang yang sering Anda lakukan sebelumnya.
"Panggilan papa mama anak-anak itu secara tidak sadar akan berdampak pada psikologis kita. Jadi kita melihat suami atau istri itu ya bapaknya anak-anak saja, gak lebih" kata dia.
Meski satu rumah, satu ruangan, bahkan berhadap-hadapan, tak ada salahnya saling berbagai fantasi seksual melalui pesan singkat atau chat. Sesekali tanyakan fantasi seks apa yang diinginkan pasangan, ini bisa memupuk gairah seks yang sempat terkubur karena sibuk mengurusi anak.
Itulah cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan gairah seksual setelah melahirkan.
(tst/ptj)