Jakarta, CNN Indonesia --
Jika Anda termasuk salah satu yang pernah bertanya-tanya, apa itu skin barrier, tenang, Anda pasti tidak sendirian. Sebagian orang masih meraba-raba apa yang dimaksud dengan skin barrier atau penghalang kulit.
Sebagian barangkali pernah mendengar konsep skin barrier kerap disebut dalam iklan perawatan kulit. Tapi sepenting apa skin barrier?
Skin barrier atau penghalang kulit bisa dibilang sebagai bagian yang paling berpengaruh terhadap bagaimana kulit Anda terlihat dan terasa. Sederhananya, skin barrier adalah lapisan terluar kulit Anda yang berfungsi sebagai perisai pelindung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kulit sendiri memiliki tiga lapisan utama antara lain epidermis atau lapisan tipis luar, lapisan dermis atau lapisan tengah yang tebal, dan lapisan lemak subkutan.
Epidermis, terutama lapisan atasnya--disebut stratum korneum--adalah yang berfungsi sebagai skin barrier atau penghalang kulit. Menurut laman kesehatan WebMD, bagian tersebut merupakan garis pertahanan pertama tubuh Anda.
Sementara laman HealthLine menggambarkan, lapisan terluar yang disebut stratum korneum tersebut seringkali diibaratkan seperti 'dinding bata'. Ini karena skin barrier terdiri atas sel-sel kulit keras yang disebut corneocytes yang terikat oleh lipid seperti mortar.
Fungsi Skin Barrier
 Mengenal apa itu skin barrier dan fungsinya (Ilustrasi Foto: iStockphoto/whyframestudio) |
Skin barrier atau penghalang kulit ini berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh dan kesehatan Anda. Di dalam sel kulit atau 'dinding bata', Anda akan menemukan keratin dan pelembap alami. Sementara lapisan lipid mengandung kolesterol, asam lemak dan ceramide.
Dinding bata tipis tersebut benar-benar jadi pelindung bagi Anda. Tanpa itu, segala macam racun dan patogen lingkungan yang berbahaya dapat menembus kulit Anda dan mendatangkan malapetaka bagi tubuh.
Selain itu, tanpa skin barrier atau penghalang kulit, air dalam tubuh Anda akan keluar dan menguap sehingga membuat Anda dehidrasi.
Itu sebabnya penghalang kulit sangat krusial bagi kesehatan tubuh dan karenanya perlu dilindungi agar skin barrier tidak rusak dan tetap berfungsi baik.
Berikut beberapa di antara fungsi skin barrier atau penghalang kulit:
- Melindungi dari polusi
- Melindungi dari sinar ultraviolet
- Melindungi dari iritasi, peradangan, dan infeksi
- Melindungi tubuh dari racun
- Mengatur air yang keluar atau masuk tubuh, mempertahankan kelembapan, menjaga tubuh tetap terhidrasi
- Menghalangi masuknya obat tertentu secara berlebih atau apa pun yang dikenakan pada kulit.
Penyebab Skin Barrier Rusak
Setelah memahami apa itu skin barrier, ternyata sang penghalang kulit ini tak selamanya bisa melindungi karena berpotensi rusak.
Kerusakan skin barrier dapat menyebabkan masalah kulit seperti kulit kering, gatal, bersisik atau, berpotensi mengakibatkan kondisi seperti eksim dan psoriasis.
Sejumlah kondisi internal dan eksternal dapat memicu kerusakan skin barrier atau penghalang kulit, kondisi psikis yang tertekan atau stres adalah salah satunya.
Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan penghalang kulit atau skin barrier rusak:
- Lingkungan yang terlalu kering atau lembap
- Cuaca terlalu panas atau dingin
- Alergen, iritan, dan polutan
- Merokok
- Terlalu banyak terpapar sinar matahari
- Mandi air panas atau shower
- Sabun atau deterjen yang keras
- Perawatan kulit yang buruk
- Luka atau cedera
- Banyak makan makanan yang tidak sehat
- Mencuci berlebihan atau proses pengelupasan kulit
- Penggunaan obat-obat tertentu seperti steroid
- Stres atau tekanan psikis, gangguan fisik seperti kurang tidur
- Riwayat keluarga atau faktor genetik yang dapat membuat kulit lebih rentan terhadap kondisi tertentu, seperti dermatitis atopik dan psoriasis
- Penuaan.
Tanda dan cara mengatasi skin barrier yang rusak ada di halaman dua...
Tanda Skin Barrier Rusak
Kerusakan skin barrier ini dapat dikenali melalui sejumlah tanda. Gejala-gejala kerusakan skin barrier atau penghalang kulit dapat mengubah tampilan lapisan luar kulit.
Beberapa tanda skin barrier yang rusak meliputi:
- Kulit kurang elastis
- Kulit kering bersisik disertai rasa gatal
- Muncul kerutan
- Ada perubahan warna
- Muncul area yang sensitif dan peradangan
- Jerawat
- Kehilangan air (disebut sebagai trans-epidermal water loss atau kehilangan air pada lapisan trans-epidermal)
- Infeksi bakteri, virus atau, jamur
Cara Mengatasi Skin Barrier yang Rusak
 Cara mengatasi skin barrier yang rusak (Ilustrasi Foto: iStockphoto/yacobchuk) |
Mengingat pentingnya fungsi skin barrier, langkah pertama yang bisa dilakukan untuk melindunginya adalah merawat kulit Anda.
Perawatan kulit yang baik tidak hanya akan membuat kulit Anda lembut, kuat dan sehat melainkan juga membantu Anda menghindari masalah kulit seiring bertambahnya usia.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kerusakan skin barrier di antaranya sebagai berikut:
- Hindari terlalu banyak terpapar sinar matahari karena sinar UV yang keras dapat mengganggu skin barrier atau penghalang kulit dan mempercepat penuaan.
- Melembapkan kulit setiap hari. Pelembap akan menahan air pada skin barrier atau penghalang kulit sehingga membantu menjaga kulit agar tetap halus dan elastis. Cobalah pelembap yang mengandung asam hialuronat, petrolatum atau gliserin.
- Hindari menarik kulit Anda karena dapat mengganggu skin barrier atau penghalang kulit.
- Perhatikan pH, dikutip dari HealthLine, para peneliti merekomendasikan pembersihan menggunakan produk yang dekat dengan pH alami kulit Anda.
- Cobalah minyak nabati untuk mengisi Kembali skin barrier. Penelitian pada 2018 menemukan minyak nabati tertentu dapat membantu memperbaiki penghalang kulit dan menjaga kelembapan.
- Makan makanan yang sehat seperti wortel, sayuran berdaun hijau, tomat, berry, kacang, salmon, dan lain sebagainya. Penelitian menunjukkan bahwa diet yang tepat dan sehat dengan makanan utuh serta lemak dapat membuat kulit Anda terlihat baik.
- Hindari merokok. Merokok dapat membuat kulit Anda menua dan menyebabkan keriput.
- Kelola stres karena tekanan psikis bisa membuat hormon Anda rusak dan memicu masalah kulit seperti jerawat.
Namun begitu saat Anda melakukan perawatan kulit untuk melindungi skin barrier, tidak semua bahan cocok untuk semua orang.
Itulah mengapa untuk mengatasi skin barrier yang rusak, Anda mungkin perlu mencoba beberapa produk berbeda dan menentukan mana yang paling cocok demi kulit tetap sehat dan lembap.