Air minum dalam kemasan, terutama kemasan plastik berpotensi memicu kanker payudara. Dilansir dari laman Breast Cancer, riset menunjukkan wadah minuman dari plastik bisa mencemari air dengan bahan kimia berbahaya seperti BPA.
BPA alias Bisphenol-A merupakan bahan kimia sintetis lemah yang bisa mengacaukan keseimbangan hormon tubuh dan meningkatkan risiko kanker payudara.
Tidak hanya kanker payudara, kebiasaan merokok bisa memicu kemunculan kasus kanker lain. Merokok dikenal memiliki efek karsinogenik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efek karsinogenik disebabkan hidrokarbon aromatik pada tembakau lalu bersama-sama dengan komponen lain bisa mempengaruhi perkembangan kanker payudara. Data dari American Cancer Society, Prevention Study II (CPS-II) Nutrition Cohort menemukan insiden kanker payudara lebih tinggi pada perokok dan mantan perokok dibanding mereka yang tidak pernah merokok.
Konsumsi alkohol berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Risiko meningkat disebabkan banyaknya alkohol yang dikonsumsi. Dari laman American Cancer Society, paling baik memang tidak mengonsumsi alkohol sama sekali.
Jika mengonsumsi hanya satu minuman, meningkatkan risiko kanker 7-10 persen dibanding yang tidak minum. Pada perempuan yang minum 2-3 minuman per hari risiko meningkat sekitar 20 persen.
Lihat Juga : |
Sebaiknya cek lagi kosmetik yang Anda gunakan sehari-hari. Kandungan paraben pada kosmetik akan memicu pertumbuhan kanker payudara. Paraben merupakan komponen yang digunakan untuk mengawetkan produk.
Riset yang dipublikasikan Journal of Applied Toxicology menunjukkan paraben mudah terserap kulit dan membuat pertumbuhan kanker makin pesat.
Gaya hidup sedenter, 'mager' (malas gerak), juga banyak duduk akan meningkatkan risiko kanker payudara. Sebaliknya jika Anda hidup aktif, banyak bergerak mampu mengurangi risiko kanker berhubungan dengan berat badan tubuh, inflamasi, hormon dan keseimbangan energi.
Sebuah tinjauan yang diterbitkan di Journal of The National Cancer Institute, periset Jerman meneliti data dari 43 studi. Mereka menemukan tiap tambahan 2 jam perilaku sedenter per hari mampu meningkatkan risiko kanker termasuk kanker kolon, kanker endometrium dan kanker paru.
Itulah kebiasaan yang bisa picu kanker payudara.
(els/ptj)