Senjata Api Sitaan Menceriakan Taman Bermain Anak di Peru
Anak-anak menjerit dan tertawa saat mereka bermain jungkat-jungkit dan ayunan pada hari Kamis (14/10) di taman bermain baru di Peru yang dibangun dari senjata api yang disita oleh penegak hukum.
Lebih dari 5.000 senjata api dilebur untuk membuat jungkat-jungkit, tiang bergantung, ayunan, dan bahkan alat olahraga di taman di Lima, kata para pejabat.
"Taman bermain ini adalah mimpi," kata Danitza Vilca, koordinator dewan lingkungan, seperti yang dikutip dari REUTERS pada Jumat (15/10).
"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Senjata yang sebelumnya digunakan untuk melakukan kejahatan, untuk membunuh, sekarang digunakan untuk kebaikan anak-anak kita."
Penciptaan taman ini merupakan kolaborasi antara penduduk lokal dan badan pengawas senjata negara Andes, SUCAMEC.
Senjata yang disita dilebur dan digunakan kembali oleh perusahaan baja.
Mengutip dari dari World Population Review, hingga saat ini, rekor kasus kematian akibat senjata api tertinggi di dunia masih dipegang oleh Brasil, dengan 49.436 kematian hingga tahun 2019.
Posisi kedua ditempati oleh Amerika Serikat dengan 37.038 kematian.
Peru sendiri memiliki 5,53 kasus kematian akibat senjata api per 100 ribu jiwa penduduknya. Dalam setahun, ada 1.797 kematian akibat tembakan pistol, mulai dari aksi kriminal sampai bunuh diri.
Meski demikian, Amerika Serikat masih memegang predikat sebagai negara dengan kasus kekerasan senjata api terbanyak menimpa anak-anak. Korban luka sampai meninggal dunia berjatuhan di sana dalam kasus penembakan di sekolah.