Kembang Kempis Asa Pedagang di Gang Poppies Bali

CNN Indonesia
Selasa, 19 Okt 2021 10:23 WIB
Gang Poppies Lane, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, yang dulunya selalu meriah dengan kemacetan kendaraan dan turis yang jalan kaki kini terlihat sunyi
Gang Poppies Lane, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, yang dulunya selalu meriah dengan kemacetan kendaraan dan turis yang jalan kaki kini terlihat sunyi. (CNN Indonesia/Kadafi)

"Saya mau buka kalau Bali mulai normal," katanya saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com pada beberapa hari yang lalu.

Ia mengenang, saat sebelum pandemi tokonya yang telah beroperasi sekitar 25 tahun bisa mendapat keuntungan sekitar Rp500 ribu sampai Rp1 juta per hari.

"Kalau sepi, iya Rp300 ribu dan Rp200 ribu. Tergantung wisatawan ramai apa tidak," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Fathor, yang juga salah satu pemilik art shop di Gang Poppies Lane, mengatakan, bahwa banyak pertokoan yang tutup karena sudah habis masa kontraknya dan tidak mampu membayar sewa tahunan lagi.

Semua pedagang seakan kompak, hendak membuka pertokoan lagi di sana jika situasi Bali sudah kembali normal prapandemi.

Demi bertahan hidup, Fathor memilih tetap membuka tokonya dan memberikan diskon besar-besaran.

Barang yang dijual mulai dari kaus sampai tas. Beberapa wisatawan domestik kebanyakan mampir, tapi penjualannya tak semelejit seperti sebelum pandemi.

Omzet tokonya sebelum pandemi disebut bisa mencapai Rp3 juta sampai Rp6 juta per hari. Namun kini, tak menentu.

Efek pandemi virus Corona dikatakannya lebih dahsyat ketimbang saat Bali diteror aksi pengeboman sampai gunung berapi.

Asa membuka tokonya di tengah pandemi Covid-19 dirasanya lebih kembang kempis. 

"Obral barang biar produknya tak rusak kalau terlalu lama di simpan. Cukup rugi, karena kaus yang biasanya dijual Rp35 ribu sekarang bisa Rp10 ribu-Rp15 ribu. Tas rotan yang biasanya dijual Rp90 ribu sekarang Rp30 ribu," katanya.

"Harapannya, mudah-mudahan pariwisata di Bali cepat pulih kembali dan turis banyak datang lagi," ujar Fathor.





(kdf/ard)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER