Risiko yang Intai Wanita Saat Dipaksa Bercinta Tanpa Kondom
Aktor Kim Seon-ho harus menelan pil pahit buah dari skandal pemaksaan aborsi. Seorang berinisial A mengunggah cerita tentang kisah cintanya dengan aktor K. A menyebut dirinya hamil setelah hubungan seks tanpa pengaman. Awalnya K akan bertanggung jawab tetapi kemudian ia berubah pikiran dan memintanya melakukan aborsi.
Padahal, A mengaku kondisi tubuhnya tidak memungkinkan untuk hamil lagi jika melakukan aborsi.
Skandal Kim Seon-ho menjadi pengingat bahwa salah satu bahaya hubungan seks tanpa pengaman adalah kehamilan. Selain itu, menurut Profesor Wimpie Pangkahila, ahli andrologi sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, ada risiko lain yang mengintai ketika perempuan berhubungan seks tanpa pengaman.
Dia mengatakan justru yang lebih bahaya dari hubungan seks tanpa pengaman adalah penyakit menular seksual (PMS).
"Itu yang lebih parah [penyakit menular seksual], HIV/AIDS, kencing nanah, sipilis kalau pasangannya tidak sehat. Apalagi sekarang makin banyak hubungan seks tidak hanya dengan satu pasangan," kata Wimpie saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (22/10).
Jika sudah terlanjur berhubungan seks tanpa pengaman, apa yang harus dilakukan?
1. Periksa
Tidak ada salahnya memeriksakan diri terlebih Anda tidak tahu pasti apa pasangan dalam kondisi sehat (bebas penyakit menular seksual atau tidak. Wempie berkata kalau memang hanya berhubungan seks dengan satu orang, pemeriksaan dirasa tidak perlu.
"Tapi kalau enggak yakin, curiga, Anda dulu yang periksa lalu saat diketahui positif [penyakit menular seksual], otomatis pasangan juga kena," imbuhnya.
2. Cek kondisi area genital
Wimpie menyarankan untuk mengecek kondisi area genital dan aktivitas buang air kecil. Beberapa penyakit menular seksual menunjukkan gejala setelah 2-3 hari hubungan seks. Gonorea, misal, memiliki gejala sensasi tidak nyaman dan perih saat buang air kecil.
Sedangkan pada perempuan, bisa cek kondisi keputihan. Menurut Wimpie, keputihan bisa dibedakan jadi dua yakni, keputihan di masa subur dan keputihan akibat penyakit atau infeksi. Keputihan di masa subur adalah normal. Biasanya keputihan akan hilang saat masa subur sudah lewat.
Sebaliknya, keputihan akibat infeksi maupun penyakit bisa muncul kapan saja. Biasanya keputihan akan berbau dan disertai gatal-gatal.
"Kadang tidak selalu karena penyakit. Karena hubungan seks terlalu keras, semangat, atau terjadi multiple orgasm, ada gesekan keras sehingga perih. Ada yang perihnya cepat hilang ada yang sampai perlu obat," jelasnya.