Tak cuma mainan saja yang harus punya pedoman keselamatan penggunaan, tapi sex toys juga harus punya pedoman keselamatan. Namun Anda mungkin tak sadar kalau sex toys tak punya pedoman keselamatan apapun.
Padahal pedoman ini sangat dibutuhkan mengingat barang-barang ini dirancang untuk digunakan dalam kontak langsung dengan alat kelamin dan bagian tubuh yang sensitif lainnya.
Merek mainan seks We-Vibe, yang merupakan bagian dari Lovehoney Group, telah berinvestasi dalam menciptakan standar baru ini sehingga konsumen mengetahui pedoman apa yang harus diperhatikan saat berbelanja, dan dapat mempercayai apa yang mereka beli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pedoman internasional baru akan mengurangi risiko masalah potensial seperti reaksi alergi atau cedera, setelah mulai berlaku pada akhir September tahun ini.
Dr Martin Dahlberg, seorang ahli bedah di Rumah Sakit Umum Stockholm Selatan, memprakarsai standar tersebut setelah memperhatikan pada tahun 2018 bahwa lebih banyak orang membutuhkan operasi untuk mengeluarkan mainan seks yang bersarang di rektum, katanya dikutip dari Metro.
'Di rumah sakit kami, sekitar 40 persen kasus terjadi benda asing yang tertahan disebabkan oleh mainan seks," ungkapnya.
"Saya menghubungi lembaga perlindungan konsumen pada awal 2018 untuk mengetahui apakah ada regulasi di pasar mainan seks, tetapi tidak ada.
"Namun, beberapa kemungkinan cedera dapat terjadi akibat penggunaan mainan seks yang salah."
Lalu apa yang berubah?
Regulasi sex toys ini berubah dalam hal penggunaan. Sex toys untuk anal ini punya mekanisme untuk memastikan mainan tersebut tak bisa dimasukkan lebih dalam dari seharusnya. Selain itu, untuk mainan dengan bagian yang dapat dilepas memiliki fitur penguncian sehingga tidak dapat terlepas saat digunakan.
Untuk mainan seks yang dapat dikendalikan dari jarak jauh oleh orang lain, orang yang mengalami langsung mainan tersebut juga harus memiliki kekuatan untuk mematikannya dengan mudah.
Selain soal penggunaan, ada juga aturan soal bahan dan bahan kimia yang boleh dan tidak boleh digunakan.
Sekarang, konsumen dapat melihat pedoman 'ISO 3533' pada kemasan produk untuk mengetahui mainan mana di pasaran yang memenuhi standar ini dan mana yang tidak, karena tidak wajib bagi produsen untuk mematuhinya.
'Sex toys yang sesuai dengan ISO 3533 adalah tanda kepercayaan bagi konsumen dan pemangku kepentingan lainnya, tetapi itu tidak wajib bagi produsen," kata We-Vibe.
'Standar ISO memberikan pedoman untuk memastikan perlindungan dan pengalaman konsumen yang lebih baik. Sekarang terserah regulator negara untuk menggunakan standar internasional sebagai dasar hukum, sehingga penerapan standar ini menjadi wajib."
(chs)