Fazal Bahardeen, CEO CrescentRating, mengatakan kalau jumlah wisatawan yang berwisata halal sepanjang tahun 2020 menurun drastis, menjadi 42 juta dari rekor tertinggi sepanjang masa sekitar 160 juta pada tahun 2019.
"Kami memproyeksikan bahwa pasar tren perjalanan ini akan kembali ke level tahun 2019 pada tahun 2023," katanya seperti yang dikutip dari keterangan resminya.
Daftar CrescentRating berisi 140 negara, dan faktor terbaiknya dinilai dari keberadaan fasilitas dan layanan berbasis agama yang dibagi dalam tiga kategori; Need to Have (Perlu Dimiliki), Good to Have (Bagus Dimiliki), dan Nice to Have (Tambahan).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fasilitas dan layanan yang masuk dalam kategori Need to Have ialah; makanan halal, fasilitas sholat, kamar kecil yang ramah wudhu, dan keselamatan dan keamanan tanpa islamofobia.
Sementara kategori Good to Have ialah; wisata sosial, pengalaman Ramadhan, situs sejarah Islam, dan interaksi dengan komunitas Muslim.
Lalu kategori Nice to Have ialah; ruang rekreasi dengan privasi serta tidak adanya kegiatan non-Halal termasuk alkohol, diskotek atau resor perjudian di sekitarnya.
Jadi, destinasi wisata halal yang disebut terbaik bukan cuma menyediakan kuliner halal atau masjid.
Berdasarkan data tahun 2019, 20 destinasi memiliki minimal 2 juta kedatangan wisatawan Muslim (inbound) dan 2 juta keberangkatan wisatawan Muslim (outbound).
Negara-negara dengan jumlah wisatawan Muslim terbanyak pada tahun ini, dari segi inbound dan outbond ialah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, Kuwait, dan Indonesia.
Saat ini, selain Turki dan Uni Emirat Arab, diramalkan bahwa Arab Saudi juga bisa mendongkrak kunjungan wisata halal di berbagai negara, karena negara itu saat ini sudah mengaktifkan gerbang pariwisatanya sehingga dapat menjadi hub perjalanan.
Berikut daftar lengkap destinasi wisata halal terbaik di dunia pada tahun ini versi Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2021:
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...