Jakarta, CNN Indonesia --
Gerbang pariwisata dunia nampaknya mulai terbuka di penghujung tahun 2021. CrescentRating, badan riset dan data mengenai wisata halal dunia, telah merilis daftar destinasi terbaik untuk pelesir dalam koridor syariah.
Dan di tahun ini, destinasi wisata halal terbaik di dunia yang berada di peringkat pertama ialah Malaysia, diikuti dengan Turki (ke-dua), Arab Saudi (ke-tiga), Indonesia (ke-empat), dan Uni Emirat Arab (ke-lima).
Tahun ini Indonesia melorot tiga peringkat, setelah pada tahun 2019 menempati peringkat pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sebelumnya pencapaian Indonesia terbilang mengalami peningkatan berjenjang; dari peringkat ke-enam di tahun 2015; kemudian peringkat ke-empat di tahun 2016; lalu peringkat ke-tiga di tahun 2017; berlanjut peringkat ke-dua tahun 2018, hingga akhirnya peringkat pertama di tahun 2019.
Selain negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OIC/OKI) yang notabene penduduknya mayoritas Islam, CrescentRating juga merilis daftar destinasi wisata halal terbaik di dunia bagi negara non-OKI.
Tahun ini Singapura berada di peringkat teratas, dengan Taiwan dan Inggris yang sama-sama berada di peringkat ke-dua.
Lalu ada Thailand dan Hong Kong yang berada di peringkat ke-empat dan ke-lima.
Destinasi wisata halal negara OKI yang paling lompatannya paling signifikan dalam daftar ini ialah Uzbekistan.
Selama beberapa tahun terakhir, Uzbekistan telah memulai beberapa proyek untuk memanfaatkan kekayaannya sejarah Islam-nya yang dikemas dalam paket Ziyarah Tourism (Wisata Ziarah).
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
Faktor penentu wisata halal
Fazal Bahardeen, CEO CrescentRating, mengatakan kalau jumlah wisatawan yang berwisata halal sepanjang tahun 2020 menurun drastis, menjadi 42 juta dari rekor tertinggi sepanjang masa sekitar 160 juta pada tahun 2019.
"Kami memproyeksikan bahwa pasar tren perjalanan ini akan kembali ke level tahun 2019 pada tahun 2023," katanya seperti yang dikutip dari keterangan resminya.
Daftar CrescentRating berisi 140 negara, dan faktor terbaiknya dinilai dari keberadaan fasilitas dan layanan berbasis agama yang dibagi dalam tiga kategori; Need to Have (Perlu Dimiliki), Good to Have (Bagus Dimiliki), dan Nice to Have (Tambahan).
Fasilitas dan layanan yang masuk dalam kategori Need to Have ialah; makanan halal, fasilitas sholat, kamar kecil yang ramah wudhu, dan keselamatan dan keamanan tanpa islamofobia.
Sementara kategori Good to Have ialah; wisata sosial, pengalaman Ramadhan, situs sejarah Islam, dan interaksi dengan komunitas Muslim.
Lalu kategori Nice to Have ialah; ruang rekreasi dengan privasi serta tidak adanya kegiatan non-Halal termasuk alkohol, diskotek atau resor perjudian di sekitarnya.
Jadi, destinasi wisata halal yang disebut terbaik bukan cuma menyediakan kuliner halal atau masjid.
Berdasarkan data tahun 2019, 20 destinasi memiliki minimal 2 juta kedatangan wisatawan Muslim (inbound) dan 2 juta keberangkatan wisatawan Muslim (outbound).
Negara-negara dengan jumlah wisatawan Muslim terbanyak pada tahun ini, dari segi inbound dan outbond ialah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, Kuwait, dan Indonesia.
Saat ini, selain Turki dan Uni Emirat Arab, diramalkan bahwa Arab Saudi juga bisa mendongkrak kunjungan wisata halal di berbagai negara, karena negara itu saat ini sudah mengaktifkan gerbang pariwisatanya sehingga dapat menjadi hub perjalanan.
Berikut daftar lengkap destinasi wisata halal terbaik di dunia pada tahun ini versi Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2021:
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Infografis CNN]
Berikut daftar lengkap destinasi wisata halal terbaik di dunia pada tahun ini versi Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2021:
NEGARA OKI
- 1 Malaysia
- 2 Turki
- 3 Arab Saudi
- 4 Indonesia
- 5 United Emirat Arab
- 6 Qatar
- 6 Singapura
- 8 Bahrain
- 8 Iran
- 8 Oman
NEGARA NON-OKI
- 1 Singapura
- 2 Taiwan
- 2 Inggris
- 4 Thailand
- 5 Hong Kong
- 6 Afrika Selatan
- 7 Jepang
- 8 Prancis
- 8 Jerman
- 8 Filipina
- 8 Amerika Serikat
[Gambas:Video CNN]