Jakarta, CNN Indonesia --
Urusan 'swipe right' bukanlah hal yang sulit. Salah satu aplikasi kencan alias dating apps Tinder mempopulerkan istilah ini di mana Anda menemukan seseorang yang dirasa cocok dijadikan teman kencan.
Setelah 'swipe right', yang perlu dilakukan adalah memulai percakapan. Harus diakui, bagian ini memang terbilang sulit. Ada rasa cemas jika ucapan salam bakal dianggap basi, komentar soal foto bakal dikira sok akrab.
"Saya rasa itu hal yang universal. Tidak jadi soal mau yang muda-muda atau yang tua, ya kita semua begitu. Kalau bertemu orang asing, pasti mikir apa saya harus menyapa dulu? Apa saya yang sebaiknya memulai percakapan? Itu alami," ujar Papri Dev, APAC Communication Tinder, saat temu media virtual, Selasa (9/11).
Lalu, bagaimana memulai obrolan agar menuai respons yang diinginkan?
1. Pembukaan yang ringkas dan manis
Karena cemas akan penolakan atau kesan kurang baik, orang banyak menginvestasikan waktu untuk merangkai kata sebagai awalan percakapan. Padahal bisa saja orang tidak terlalu memikirkan diksi yang Anda gunakan sebab ada sederet pesan yang menunggu untuk direspons. Adam Lo Dolce, relationship coach, menyarankan untuk mengirim pesan yang ringkas dan manis. Kenapa? Orang pasti malas jika harus membaca pesan berupa paragraf super panjang.
Anda bisa mencoba dengan 'Howdy! Suka film thriller juga ya?' saat Anda tahu dia menyukai apa yang Anda sukai juga. Bisa juga berangkat dari foto profil yang dia unggah misalnya, 'Hey, you looked great on blue!'. Anda tidak perlu memikirkan kalimat pembuka yang panjang sebab Anda hanya perlu menarik perhatian si dia dan membuatnya menanggapi pesan Anda.
2. Sedikit genit
Pesan berupa 'Hey', 'Hai' atau 'Hi' jelas banyak yang mengirimkan apalagi sekilas dari profilnya, Anda tahu orang ini berpotensi untuk di-swipe right. Lo Dolce mengingatkan agar pesan Anda menonjol dari pesan-pesan lain yang masuk.
"Menggoda seseorang adalah cara luar biasa untuk membedakan diri dengan orang lain," ujar Lo Dolce mengutip dari Women's Health Magazine.
Sebaiknya jaga agar pesan tetap bernuansa pujian, menyenangkan, menunjukkan ketertarikan, bukan sesuatu yang bersifat judgemental atau menghakimi. Seperti apa? 'Serius enggak suka K-Pop? Coba deh dengerin lagu ini', 'Aku mulai kepikiran beli kaos gambar Sakura setelah liat kamu pakai kaos gambar Sasuke'.
Simak trik memulai obrolan lainnya di halaman berikut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Tanya dari mana dia berasal
Hal terbaik saat memulai percakapan adalah Anda menunjukkan ketertarikan. Anda bertanya seputar informasi yang dia tampilkan di kolom profil, foto-foto yang diunggah, dan sangat memungkinkan Anda bertanya mengenai dari mana dia berasal. Mereka yang tinggal di kota besar termasuk Jakarta bisa jadi adalah perantau dari daerah lain.
"Pertanyaan teraman untuk ditanya adalah 'Hai, asal dari mana?' karena semua orang itu dari suatu tempat," ujar Jess Carbino, mantan sosiolog di Tinder dan Bumble.
Ada berbagai variasi pertanyaan berkaitan dengan daerah asal misalnya, 'Sudah lama tinggal di Jakarta?', 'Di sini merantau juga?'.
4. Berikan pujian
Tak perlu ragu memberikan pujian apalagi Anda menemukan sesuatu yang keren di profil si dia. Lo Dolce biasanya menyarankan pujian yang bersifat general, bukan sesuatu yang menyangkut fisik misal, cantik, ganteng atau manis. Beberapa contoh pujian yang bisa menstimulasi obrolan misalnya, 'Beneran naik motor sampai Sukabumi? Keren banget!', 'Kuat banget bisa jogging di pantai, siang-siang pula'.
5. Manfaatkan fitur di dating apps
Maksimalkan penggunaan dating apps dengan memanfaatkan fitur maupun event khusus. Tinder baru-baru ini merilis 'Swipe Night: Killer Weekend', sebuah inovasi kencan dengan balutan cerita misteri pembunuhan. Anda tidak perlu pusing memikirkan 'pick up line' obrolan, cukup turut dalam cerita yang disediakan dan ini bisa jadi awal diskusi yang baik dengan calon teman kencan potensial.
"Swipe Night ini benar-benar inovasi baru, menciptakan suasana cair tanpa tekanan dengan orang baru dan menciptakan koneksi bermakna antara anggota kami. Musim ini, kami masih mengaplikasikan interaksi orang pertama dan ini bakal diadakan selama 3 akhir pekan mulai 7 November di jam 6 malam di 25 negara," jelas Kyle Miller, Wakil Presiden sekaligus Product Core Experience Tinder, saat sesi Media Roundtable, Selasa (2/11).
Miller mengingatkan agar pengguna Tinder menyediakan waktu mulai jam 6 hingga 12 malam tiap Minggu untuk menikmati fitur ini. Member atau pengguna Tinder akan diajak untuk menjadi bagian dari sebuah cerita misteri pembunuhan. Pengguna akan menentukan pilihan atau jalan cerita, kemudian menebak dalang di balik peristiwa pembunuhan. Setelah selesai di satu cerita, terdapat fitur Fast Chat atau Obrolan Cepat. Berbeda dengan pengalaman obrolan biasa, Fast Chat akan memberikan waktu selama 30 detik sampai ada respons dari calon teman kencan.
Menurut Miller, cara ini memungkinkan orang untuk tidak tertekan karena harus merespons pesan yang masuk. Jika tidak berminat merespons, cukup biarkan pesan dan mulai percakapan dengan yang lain. Begitu pula jika Anda tidak mendapatkan respons dari seseorang, cukup 'move on' dan cari orang baru untuk diajak mengobrol. Mulai Minggu besok, sebaiknya Anda cek Explore untuk merasakan pengalaman ini.
 Foto: Istockphoto/Tero Vesalainen |
6. Candaan segar
Gaya obrolan di dunia nyata bisa diaplikasikan saat mengobrol di dating apps. Jika Anda seorang yang gemar melontarkan candaan, memiliki selera humor yang baik, coba lempar candaan sebagai awal percakapan. Saat responsnya baik, Anda tahu si dia berpotensi jadi teman kencan bahkan potensi untuk 'kopi darat'.
7. Seputar travelling
Selalu ada yang menarik jika Anda menelusuri foto-foto yang dia unggah. Bingung menentukan pertanyaan? Satu hal yang tidak akan bosan untuk dibicarakan adalah soal travelling atau perjalanan.
'Foto yang di Bromo keren! Kapan ke sana?' atau mungkin bertanya tentang rencana perjalanan saat border suatu negara dibuka misal, 'Kalau ke Jepang lagi, kira-kira bakal ke kota mana?'.