Ubud, CNN Indonesia --
Beralaskan kayu, tanpa televisi dan pemandangan hamparan sawah di sekitarnya membuat kamar Padi, di Blue Karma Dijiwa Ubud, Bali, benar-benar menjadi ruang yang membuat siapapun yang menginap di sana sejenak menghilang dari keriuhan kota, dan menyatu dengan alam.
Suasana hening dengan sesekali terdengar bunyi cuitan burung atau angin yang berhembus memberi kesan tersendiri.
Kamar mandinya terpisah di bagian belakang, hanya dibatasi gorden yang bisa dibuka tutup berbatas sawah, membuat bagian teras belakang ini menjadi spot meditasi pagi hari yang tepat untuk mendapatkan ketenangan maksimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada malam hari, pencahayaan kamar redup tapi cukup, setidaknya untuk menambah kesan rileks yang sengaja dihadirkannya.
Entah ingin melepaskan penat di bean bag atau kasur, Anda tahu sesaat merebahkan badan, itulah saatnya untuk meresapi ruang dan lepas dari rutinitas.
Padi, demikian nama kamarnya, adalah salah satu dari 20 kamar yang terdapat di resor Blue Karma Dijiwa Ubud.
Masuk dalam kategori One Bedroom Suite, setiap kamar di resor ini diberi nama-nama yang unik seperti Sawah, Bintang, atau Surga, dan didesain berbeda-beda serta punya keunikan tersendiri.
Di samping itu, ada juga kategori kamar One Bedroom Villa Garden View, One Bedroom Private Pool Villa, dan One Bedroom Villa Hammock Jungle View dengan outdoor hammock yang berpemandangan alam terbuka.
Meski dibuat dengan kategori yang berbeda-beda, semua kamar mengusung atmosfer yang sama, yakni membuat tamu yang menginap untuk menyatu dengan alam sekitarnya.
 Suasana restoran di hotel Blue Karma Dijiwa Ubud, Bali. (Dok. Dijiwa Sanctuaries) |
Perkampungan yang tenang
Memasuki resor yang berada di Jalan Raya Suweta, Banjar Kelabang Moding, ini seperti terlempar ke suasana perkampungan yang khas dan menenangkan, yang dikelilingi oleh banyak pohon hijau, dan bangunan kamar-kamar dari kayu, bergaya joglo, serta gazebo beratap alang-alang.
Jalan setapak dari lobi menuju kamar juga seperti menyusuri jalan setapak yang di kiri-kanannya hanya tampak tanaman hijau.
Di bagian tengah terdapat kolam renang utama yang cukup luas. Infinity pool ini menghadap hamparan sawah hijau di sekitarnya.
Hampir setiap sudut dari resor ini memanjakan mata.
Tidak hanya didominasi warna hijau, beberapa detail perabotan dan dekorasi interiornya juga mencuri perhatian. Ada beberapa yang menuntut waktu lebih banyak untuk diperhatikan dengan seksama.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
[Gambas:Instagram]
Konon, Alexa Aguila Genoyer, pemilik dari resor ini memberikan sentuhan artistiknya dari pengalamannya bepergian mengunjungi beberapa tempat.
Dengan pilihan bahan, lukisan, dan karya seni yang ia tempatkan dari mulai lobi resor hingga ke dalam kamar inap.
Maka tak heran, jika beberapa detail cukup memberi efek kejut saat menemukannya, seperti gantungan handuk, tempat sampah, alas atau karpet lantai, hiasan dinding, hingga lampu gantung.
"Karena pengalaman yang diperoleh lebih utama dari sekadar untuk menginap, resor ini memberikan hal yang mungkin akan terus diingat hingga saat pulang," ujar Suwamana Wahyu Putra, CEO Dijiwa Sanctuaries, manajemen hotel yang menangani Blue Karma Dijiwa Ubud.
Bicara akan pengalaman, sejumlah aktivitas khusus turut ditawarkan untuk tamu yang menginap di resor, di antaranya kelas yoga di Sarang Yoga Shala yang mengesankan, berjalan mengikuti trek pematang sawah di sekitar, atau mendapatkan treatment Flying Bamboo Spa yang unik.
Setiap aktivitas ini memberi kesan dan pengalaman yang mungkin belum pernah dilakukan sebelumnya.
Perjalanan proses healing
Jika ada yang berpendapat bahwa Ubud adalah tempat healing (proses pemulihan) dari berbagai persoalan hidup atau beban bisa jadi tepat.
Tidak hanya dari tempat melepas penat saja, atau ragam aktivitas yoga dan spa, tapi juga kemudian dari dalam, seperti santapan makanan yang sehat dan ramah pencernaan.
Hal ini juga agaknya yang jadi perhatian resor Blue Karma Dijiwa Ubud lewat aneka menu makanan pilihan yang disodorkannya di Botanist Restaurant.
Didominasi makanan Asia, beberapa di antaranya adalah olahan makanan dari daun kelor atau moringa yang dikenal sebagai makanan super yang berkhasiat buat menjaga kesehatan tubuh.
Botanist Restaurant sendiri juga didesain unik dengan ruang terbuka sehingga setiap pengunjungnya dapat menikmati makanan sembari melihat pemandangan hijau di hadapannya.
Berjarak 41km dari Bandara Internasional Ngurah Rai, resor ini dapat ditempuh sekitar 72 menit perjalanan dengan kendaraan.
Tak jauh dari resor, wisatawan dapat mengunjungi sejumlah objek wisata popular seperti Ubud Monkey Forest yang berjarak hanya 5,8km, atau ke Persawahan Tegalalang sekitar 5,6km.
Perjalanan ke Ubud bisa jadi seperti yang diharapkan dengan pertimbangan keinginan untuk menyatu dengan alam, atau pengalaman yang berkesan di resor Blue Karma Dijiwa Ubud. Semua, kembali pada pilihan dan keputusan bijak masing-masing.
[Gambas:Instagram]