Desa Selur yang terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur memiliki lahan luas lengkap dengan air terjun sehingga mendukung warga dan perangkat desanya untuk mengadakan beragam kegiatan yang memberi manfaat bagi masyarakat. Salah satunya, mengekspor porang.
Sebagaimana diketahui, porang adalah tanaman penghasil umbi yang dapat dimakan. Umumnya, porang dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi tepung yang kemudian dipakai sebagai bahan baku industri. Mulai dari industri kosmetik, pengental, lem, mie ramen, hingga campuran makanan.
Dengan banyaknya manfaat porang, tanaman ini pun dilirik orang dan mulai jadi pilihan. Tak main-main, Desa Selur mempersiapkan petani porang untuk terlibat dalam kemitraan Indonesia Japan Business Network (IJB-Net).
Bersama Universitas Brawijaya, Desa Selur bergerak menggarap energi terbarukan melalui pengadaan pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Otomatis, tak sedikit warga setempat yang terlibat. Pemberdayaan warga lokal ini pun berlanjut dengan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) batik.
![]() |
Dengan adanya pemberdayaan tersebut, para pemuda Desa Selur mengaku bangga akan capaian wilayah tinggal mereka. Bahkan beberapa waktu lalu, Desa Selur dinobatkan sebagai juara nasional dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP).
Berkat berbagai capaian tersebut, Desa Selur berhasil menjadi salah satu dari 15 pemenang utama program Desa BRILian 2021 Batch 2 yang menetapkan 40 pemenang. Program ini merupakan penyelenggaraan kolaborasi antara BRI, bumdes.id, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Atas capaiannya terpilih sebagai salah satu pemenang Desa BRILian, Kepala Desa Selur, Suprapto menyampaikan rasa syukur dan ungkapan terima kasih kepada pihak yang sudah mendukung Desa Selur untuk terus berkembang.
"Kami bersyukur dari ribuan peserta desa yang ikut di giat Desa BRILian Batch 2 ini, Desa Selur menjadi bagian yang mengisi jenjang puncak yaitu Juara Desa BRILian Batch 2 ini," kata Suprapto dalam keterangan tertulis.
"Pertama saya ucapkan banyak terima kasih kepada BRI dan Kementerian Desa yang sudah membuat sebuah program terbarukan berupa Desa Brilian," imbuhnya.
Suprapto menjelaskan keterkaitan pihak yang saling berkomunikasi serta koordinasi dan kekompakan menjadi modal awal pengembangan Desa Selur.
"Dan juga perlu kami sampaikan bahwa Desa BRILian merupakan fondasi dasar dalam rangka membangun peningkatan pendapatan masyarakat sektor ekonomi," tambah Suprapto.
![]() |
Executive Vice President of Social Entrepreneurship & Incubator Division BRI, Endah Nurhayati menegaskan pihaknya akan selalu berfokus terhadap UMKM dan mendukung desa untuk menjadi pilar ekonomi.
Menurut Endah, masyarakat desa adalah pilar ekonomi yang penting, baik para pemerintah setempat, BUMDes, hingga pelaku UMKMnya.
"Kami senantiasa terbuka untuk dapat melengkapi menjadi satu kesatuan dari program-program desa dengan berbagai produk layanan yang ada," ungkapnya.
Sebagai informasi, dalam program Desa BRILIAN ini, para pemenang utama memperoleh apresiasi berupa uang pembinaan sebesar Rp20 juta dan pendampingan dari BRI selama 3 bulan. Sedangkan 25 desa pemenang lain berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp5 Juta.
(adv/adv)