Hari Pelukan atau Hugging Day dirayakan pada 21 Januari setiap tahunnya. Perayaan ini pertama kali dicetuskan oleh Kevin Zaborney pada 1986 di Clio, Michigan, Amerika Serikat. Berikut manfaat berpelukan untuk kesehatan.
Meskipun perayaan ini tergolong tidak umum di Indonesia, tapi beberapa kalangan tetap merayakannya. Apalagi, berpelukan sebenarnya cukup baik untuk kesehatan.
Berpelukan bisa menjadi cara yang menenangkan dan damai untuk mengakhiri hari yang panjang dan melelahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spesialis pengobatan terpadu holistik, Eudene Harry mengatakan kepada Well And Good, berpelukan tak hanya enak karena bisa menghangatkan, tapi juga bisa menyehatkan tubuh.
Sebab berpelukan merangsang produksi hormon tertentu, seperti oksitosin, dan neurotransmiter di otak yang berdampak positif pada tubuh.
Berikut keuntungan pelukan yang berdampak pada kesehatan tubuh.
Jika Anda memerlukan tidur malam yang berkualitas, berpelukan bisa menjadi salah satu langkah yang cukup baik.
Saat Anda tidur sambil berpelukan, baik dengan pasangan, anak, hingga orang tua, kedekatan fisik ini bisa membuat otak melepaskan oksitosin dan melawan produksi hormon stres kortisol.
Anda akan merasa aman, nyaman dan rileks yang membuat tidur kebih berkualitas.
Oksitosin memang bukan satu-satunya hormon yang bertanggung jawab untuk mengurangi stres saat berpelukan. Saat berpelukan, hormon serotonin atau dikenal juga dengan istilah hormon bahagia akan meningkat.
Jadi, jika Anda merasa sangat stres, sedih, atau hanya mengalami hari yang berat, berpelukan dapat membantu suasana hati dan membuatnya merasa lebih baik lagi.
Sebagaimana dilansir WebMD, berpelukan tak hanya bentuk dukungan moral saat Anda cedera. Lebih dari itu, berpelukan bisa meredam rasa sakit karena oksitosin yang dilepaskan dapat membantu memblokir sinyal rasa sakit.
Memeluk dapat meningkatkan kadar oksigen bayi, menenangkan pernapasan, dan meredakan sinyal rasa sakit.
Untuk bayi dengan berat badan kurang, ini meningkatkan peluang bertahan hidup lebih dari sepertiga.
Berpelukan juga membantu otak tumbuh dan membuat infeksi dan penyakit lain, seperti hipoglikemia atau hipotermia tumbuh di tubuh bayi.
Kesehatan jantung juga bisa dipengaruhi oleh seberapa banyak Anda berpelukan.
Bahkan berpelukan sangat dianjurkan ketika seseorang merasa marah atau emosional di maka detak jantung akan meningkat, seperti dikutip Health Shots, berpelukan dapat menurunkan detak jantung ke tingkat optimal.
(tst/agn)