Apakah Varian Omicron Juga Sebabkan Long Covid?

CNN Indonesia
Jumat, 18 Feb 2022 07:20 WIB
Meski gejalanya juga berbeda dengan varian delta, apakah varian omicron juga menyebabkan long covid-19 seperti varian delta?
Meski gejalanya juga berbeda dengan varian delta, apakah varian omicron juga menyebabkan long covid-19 seperti varian delta? (iStockphoto/FilippoBacci)
Jakarta, CNN Indonesia --

Infeksi Covid-19 varian omicron memang disebut lebih ringan dibanding delta. Hanya saja, varian ini tetap tak boleh disepelekan karena varian ini lebih mudah menular.

Meski gejalanya juga berbeda dengan varian delta, apakah varian omicron juga menyebabkan long covid-19 seperti varian delta?

Masih terlalu dini untuk mengetahui dengan pasti, tetapi banyak dokter percaya bahwa kemungkinan memiliki efek jangka panjang dari varian virus omicron.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip AP, Maria Van Kerkhove dari Organisasi Kesehatan Dunia mengungkapkan bahwa long Covid biasanya didiagnosis beberapa minggu setelah serangan dengan Covid-19. Setiap efek jangka panjang biasanya muncul sekitar 90 hari setelah gejala infeksi awal hilang.

Secara keseluruhan, beberapa prediksi menunjukkan lebih dari sepertiga penyintas dari Covid-19 akan mengalami beberapa gejala COVID-19 yang berkepanjangan. Gejala termasuk kelelahan, kabut otak, sesak napas, kecemasan dan masalah lainnya.

Penyakit yang berkepanjangan lebih mungkin terjadi jika Anda dirawat di rumah sakit karena Covid-19, tetapi penelitian menunjukkan itu dapat terjadi bahkan setelah infeksi ringan.

Sementara itu, Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, pakar penyakit menular AS Anthony Fauci, menekankan bahwa mengembangkan Covid dalam waktu lama adalah suatu kemungkinan terlepas dari varian seseorang yang terinfeksi.

"Long covid bisa terjadi tidak peduli varian virus apa yang terjadi," katanya dikutip dari National World.

"Tidak ada bukti bahwa ada perbedaan antara Delta atau Beta atau sekarang Omicron.

"Kita harus selalu waspada bahwa ketika orang mendapatkan infeksi simtomatik... di mana saja dari 10 hingga 30 persen lebih orang akan terus memiliki gejala yang menetap."

Namun, beberapa ahli percaya bahwa kejadian Covid-19 yang lama mungkin lebih rendah karena Omicron tampaknya tidak menyebabkan peningkatan penanda inflamasi yang tinggi atau terus-menerus dalam tubuh selama infeksi.

Para ilmuwan juga melihat apakah vaksin bisa menjadi bagian dari jawabannya. Tim Universitas Yale sedang mempelajari kemungkinan bahwa vaksinasi dapat mengurangi gejala Covid yang berkepanjangan.

Dua penelitian lain menawarkan bukti awal bahwa divaksinasi sebelum terkena Covid-19 dapat membantu mencegah penyakit yang berkepanjangan atau setidaknya mengurangi tingkat keparahannya.

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER