Wakil Ketua Komisi X dari fraksi Golkar Hetifah Sjaifudin mengaku pihaknya bakal mengevaluasi kabar Indonesia tampil di Paris Fashion Week 'gadungan' beberapa waktu lalu.
Pihaknya akan mengecek kabar yang menyebut penampilan Indonesia dalam acara tersebut telah banyak mengambil alokasi anggaran APBN.
"Nanti kami evaluasi lah, karena kami juga pada saat ini membutuhkan kesempatan untuk ekspose," kata Hetifah kepada wartawan di kompleks parlemen, Kamis (17/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berujar, Gerakan Ekonomi Kreatif memang bukan bagian dari pemerintah. Namun, tidak tertutup kemungkinan tertutup ada penggunaan dana APBN dalam acara tersebut.
Dia juga menyayangkan kabar miskomunikasi Indonesia di perhelatan yang disebut Paris Fashion Week padahal bukan. Sebab, kabar itu justru membuat nama Indonesia tercoreng di mata dunia.
Meski demikian, ia meyakini Indonesia perlu ikut dalam kegiatan internasional untuk mengenalkan produk-produk dalam negeri. Menurut Hetifah, hal itu saat ini juga menjadi pekerjaan rumah pihaknya dan pemerintah.
"Saya yakin ke depan memang produk-produk kita membutuhkan event-event dan momen-momen untuk memperkenalkan produk kita keluar, dan ini menjadi PR juga untuk pemerintah dan DPR," kata dia.
Kabar Paris Fashion Week belakangan mencuat di Indonesia lantaran rombongan brand dan selebriti Indonesia beramai-ramai ke Paris, melakukan fashion show di Hotel Westin Vendome, Paris.
Sayangnya, hal itu menuai cibiran karena desainer Indonesia yang diboyong oleh Gekrafs dan Fashion Division disebut tak masuk dalam kalender resmi PFW alias mengikuti ajang off schedule, tapi mencantumkan nama Paris Fashion Week dalam promosi mereka.