Sepenggal Kisah Ramayana di Balik Gagahnya Gua Kiskendo

CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jun 2022 15:27 WIB
Berada di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Gua Kiskendo menawarkan gugusan stalaktit dan stalagmit, bersamaan dengan sepenggal kisah Epos Ramayana.
Gua Kiskendo menawarkan batuan-batuan yang gagah, bersamaan dengan sepenggal kisah Epos Ramayana. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)

Padahal, sesungguhnya Subali memenangkan pertandingan. Kecewa karena merasa dikhianati, Subali pun menendang batu yang sebelumnya menutupi mulut gua itu lalu kembali ke Kahyangan.

Mbah Slamet, juru kunci Gua Kiskendo, menunjukkan lubang di langit-langit gua. Lubang ini menembus hingga permukaan tanah, sehingga ada cahaya alami yang masuk. Inilah yang membuat masyarakat setempat yakin bahwa Gua Kiskendo adalah gua tempat pertarungan Subali dan dua bersaudara Mahesa Sura dan Lembu Sura.

Rona mistis yang melingkupi gua sanggup mengundang siapa pun untuk berdiam mencari ilham.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Mereka yang bersemedi] ada yang kepengin menjadi seni [seniman], ada yang kepengin menjadi pengusaha, ada yang kepengin menjadi petani ternak, petani cocok tanam dan sebagainya," ujar Mbah Slamet sembari menunjuk titik-titik lokasi pertapaan sesuai tujuannya.

Gua sedalam 1,5 meter ini kali pertama ditemukan pada 1820, lalu resmi dibuka sebagai destinasi wisata oleh Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta pada 1987. Baru pada 2005, pengelolaan Gua Kiskendo diserahkan pada Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo.

Untuk menuju Gua Kiskendo, Anda perlu membawa kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan dari Kota Yogyakarta atau Wates. Anda juga bisa menginap di Kulon Progo agar perjalanan tidak terlalu jauh dan mahal.

Tiket masuk gua dibanderol sebesar Rp6 ribu dan Rp10 ribu untuk menyewa senter serta helm keamanan.

Gua Kiskendo di Kulon Progo menawarkan keindahan arsitektur alam berupa gugusan stalaktit dan stalagmit. Gua sedalam 1,5 km dari permukaan tanah ini mulai dibuka untuk pariwisata pada 1987.Gua Kiskendo di Kulon Progo menawarkan keindahan arsitektur alam berupa gugusan stalaktit dan stalagmit. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)

Kontur gua yang beragam menuntut pengunjung dalam kondisi fit dan selalu berhati-hati. Di satu dua titik, Anda harus berjalan sambil membungkuk hingga jongkok karena batuan yang 'menjuntai' nyaris ke lantai dua.

Sementara untuk pertunjukan sendratari diselenggarakan tiap bulan, masih di area yang sama. Perpaduan wisata gua dan pertunjukan seni budaya memang jadi kekuatan Kulon Progo dalam hal pariwisata.

"Kulon Progo itu diuntungkan dengan culture dan nature-nya. Jadi budaya sangat kuat dan alam sangat mendukung. Itulah modal kami dan [oleh] karena itu [keduanya] akan kami kembangkan," kata Joko Mursito, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, di sela pertunjukan sendratari di hadapan rombongan Media Family Trip Grand Dafam Signature International Airport Yogyakarta.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER