Gaya hidup yang tidak banyak bergerak alias mager merupakan faktor risiko utama diabetes.
Oleh karena itu, Wyne menyarankan untuk mulai bergerak dari hal-hal kecil seperti berjalan kaki di pagi hari, berjalan setelah makan ketimbang menghabiskan makanan penutup, atau dengan mengajak hewan peliharaan.
"Aktivitas apa pun dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan memperlambat perkembangan diabetes," kata Wyne.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut ahli endokrinologi di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California, Sarah Rettinger, sekalipun berolahraga secara teratur tapi jika Anda terbiasa duduk dalam waktu lama maka itu dapat membuat perubahan metabolisme yang meningkatkan gula darah, melemahkan otot dan membahayakan kesehatan jantung Anda.
Dia pun merekomendasikan untuk mengatur timer yang mengingatkan Anda untuk bangun dan bergerak setiap jam setidaknya selama lima hingga sepuluh menit.
"Jika Anda tidak dapat berjalan sebentar di luar, berjalan naik dan turun tangga, berjalan beberapa putaran di sekitar rumah atau apartemen, lakukan beberapa lompatan atau apa saja untuk meningkatkan detak jantung Anda, atau untuk membuat Anda sedikit kehabisan napas," kata Rettinger.
"Semua orang tahu dia harus makan dengan sehat. Tapi saya akan menambahkan bahwa makan dengan penuh kesadaran dapat membantu," kata Rettinger soal kebiasaan diabetes.
"Jika Anda mendapati diri Anda berdiri di dekat lemari es makan berlebihan, berhentilah sejenak dan tanyakan, 'Mengapa saya makan? Apakah saya lapar? Atau apakah saya bosan, stres, atau perlu menenangkan diri?'"
Menurut Rettinger, beberapa pasien diabetes terbantu dengan membatasi diri mereka untuk makan hanya pada waktu makan atau sebelum waktu tertentu di malam hari.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur menghasilkan gula darah yang lebih tinggi karena tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin," kata Nebesio.
Kebiasaan ini juga bisa menambah nafsu makan.
"Kurang tidur juga dikaitkan dengan perubahan nafsu makan dan dapat mempengaruhi hormon pengatur rasa lapar, leptin dan ghrelin," kata Ahli endokrinologi New York Rocio Salas-Whalen.
Menurutnya, hal ini bisa membuat tubuh merasa lebih lapar dan kurang sadar saat sudah kenyang. Oleh karenanya, penting tidur 7-8 jam per malam dan buat rutinitas tidur yang membantu Anda mendapatkan istirahat berkualitas.
Kebiasaan diabetes inilah yang seringkali membuat gula darah Anda jadi tak terkendali dan meningkatkan risiko diabetes.
(chs/chs)