Para orang tua kerajaan tidak seharusnya memakaikan putra mereka celana panjang sampai sekitar usia delapan tahun.
Aturan ini berasal dari tradisi 'breeching' pada abad ke-16, dimana anak laki-laki mengubah penampilannya dari gaun menjadi celana panjang atau breeches. Setelah itu, aturan disesuaikan dengan celana pendek, namun tetap menjadi penanda status kelas atas.
Orang tua kerajaan mengikuti kode berpakaian untuk anak-anaknya seperti kerah Peter Pan, gaun dan sepatu Mary Janes untuk anak perempuan, serta kardigan atau sweter crewneck.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dulu, Raja Charles III hanya diizinkan untuk melihat orang tuanya pada waktu yang ditentukan dan sering ditinggal bepergian jauh.
Meski generasi orang tua kerajaan yang sekarang lebih melonggarkan aturan ini dengan memberikan kasih sayang lebih, mereka tetap harus memastikan anak-anak mereka tidak dimanjakan.
Keberadaan koki khusus membuat anggota kerajaan tak perlu membeli makanan-makanan kemasan. Termasuk juga urusan makanan untuk anak.
Buah-buahan dari perkebunan Sandringham akan dihaluskan dan dijadikan makanan untuk anak-anak.
Bepergian ke berbagai negara lain menjadi salah satu tugas setiap anggota kerajaan. Hal itu membuat orang tua harus siap meninggalkan anak untuk sesekali.
Anggota kerajaan tak diperbolehkan berbicara keras atau meneriaki anak mereka dengan nada tinggi di depan umum.
![]() |
Pelatihan etiket anak-anak bangsawan dimulai sejak dini, setelah mereka dirasa cukup umur.
Misalnya saja, anak-anak kerajaan Inggris menjalani latihan dan mempelajari perilaku serta protokol tertentu yang harus ditaati sebagai persiapan menghadiri pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Salah satu hal yang wajib dihindari anak-anak adalah tantrum.
(del/asr)