Orang Tua Perlu Perhatikan Periode Winning Window pada Anak, Apa Itu?

CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2022 18:45 WIB
Tak cuma golden age atau periode emas, orang tua juga perlu memperhatian periode winning window pada anak. Apa itu periode winning window?
Ilustrasi. Tak cuma golden age atau periode emas, orang tua juga perlu memperhatian periode winning window pada anak. (iStock/staticnak1983)
Jakarta, CNN Indonesia --

Biasanya orang tua ditekankan untuk memperhatikan golden age atau periode emas anak. Padahal, ada periode winning window yang tak kalah pentingnya.

Sistem imun anak belum sepenuhnya berkembang hingga usia delapan tahun. Inilah yang dinamakan periode winning window.

Di periode ini, penting untuk memenuhi kebutuhan anak, terutama dalam mendukung perkembangan sistem imunnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Winning window ini penting. Kenapa penting? Anak sehat akan memiliki kemampuan motorik halus, kognitif lebih baik dibanding anak yang sering sakit. Bila tumbuh kembang optimal, mereka akan jadi generasi pintar, generasi emas, jadi pemenang," kata Margareta Komalasari, dokter spesialis anak, dalam konferensi pers virtual bersama Nutrilon Royal, beberapa waktu lalu.

Daya tahan tubuh jadi faktor penting untuk mendukung perkembangan si kecil. Sebuah riset menemukan, anak dengan daya tahan tubuh baik akan memiliki motorik halus 26 persen lebih baik dari anak yang sering sakit. Tak cuma itu, anak juga memiliki skor kognitif 3 poin lebih tinggi.

Kenapa daya tahan tubuh anak berkaitan dengan perkembangan motorik dan kognitif?

Saat daya tahannya baik, anak pun sehat, aktif, banyak bermain, terstimulasi sehingga perkembangan motorik dan kognitifnya baik. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar (merangkak, duduk, berjalan, melompat) dan motorik halus (menggambar, menulis, menggunting dan lainnya).

Kemudian, perkembangan kognitif meliputi semua aktivitas mental sehingga anak mampu menghubungkan, juga menilai suatu peristiwa.

Jika anak mudah sakit, perkembangan motorik dan kognitifnya terganggu. Dokter yang akrab disapa Ata ini mengatakan, motorik dan kognitif yang terganggu pada anak bisa memiliki dampak sebagai berikut.

Perkembangan motorik terganggu akan berdampak antara lain:

- minat belajar berkurang;
- malas menulis;
- memengaruhi kepribadian misal mudah was-was, mudah ragu.

Adorable Hispanic schoolgirl smiles while delight as she reads a picture book while standing in the school library.Ilustrasi. Periode winning window adalah waktu dimana anak mengembangkan sistem imun yang kuat. (iStockphoto/SDI Productions)

Perkembangan kognitif terganggu akan berdampak antara lain:

- mempengaruhi konsentrasi;
- sulit fokus;
- membuat anak sulit belajar dengan baik.

Ata menyebut, orang tua perlu memberikan dukungan nutrisi demi menjaga daya tahan anak, perkembangan motorik maupun kognitif. Nutrisi yang diperlukan anak antara lain:

1. FOS atau fructo-oligosaccharides yang secara alami terdapat pada tumbuhan
2. GOS atau galacto-oligosaccharides yang secara alami terdapat pada susu
3. Asam lemak omega 3
4. Asam lemak omega 6
5. DHA atau docosahexanoic acid yang merupakan salah satu jenis asam lemak omega 3

Ata mengatakan untuk FOS dan GOS bisa diperoleh dari serat, terutama sayuran, makanan laut, dan susu. Sedangkan omega 3 dan omega 6 diperoleh dari susu, ikan, telur, daging, dan ayam.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER