Alasan Omicron Sangat Mudah Menular: Jago 'Ngeles'

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Des 2022 04:24 WIB
Ilustrasi. Meningkatnya kasus positif ini disebut terjadi karena varian dari Covid-19 Omicron yang tengah 'mengamuk'. (iStockphoto/franckreporter)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pandemi Covid-19 belum juga selesai. Kasus harian Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Meningkatnya kasus positif ini disebut terjadi karena varian dari Covid-19 Omicron yang tengah 'mengamuk'. Varian Omicron yang terdeteksi sejak akhir 2021 ini memang terkenal lincah, mudah menular, dan kerap bermutasi.

Lantas kenapa varian Omicron dan sub variannya mudah menular?

Ahli Mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Amin Subandrio mengatakan bahwa varian Omicron sebenarnya tidak berbahaya. Ia berbeda dengan pendahulunya, varian Delta, yang menyebabkan banyak pasien meninggal dunia.

Rata-rata orang yang terpapar Omicron memiliki gejala Covid-19 yang ringan. Hanya demam, sakit kepala, lemas, hingga sakit tenggorokan. Gejala ini juga umumnya akan hilang setelah 5 atau 10 hari terpapar.

"Tapi yang diwaspadai itu karena dia mudah sekali menular, Omicron ini kelebihannya karena dia mudah menular. Istilahnya dia jago ngeles," kata Amin dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Rabu (16/11).

Menurut Amin, Omicron memiliki kelebihan immune escape yang cukup kuat. Ia mampu menyusup ke tubuh dan menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.

Bahkan, kata Amin, Omicron memiliki kemampuan memecah diri dan bergabung dengan varian lain untuk membentuk subvarian baru.

"Istilahnya dia [varian Omicron] pintar ganti baju. Pintar ngeles istilah mudahnya," kata Amin.

Cara terbaik untuk menghindari terpapar virus ini adalah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Meskipun berbagai kegiatan sudah mulai dilonggarkan, tapi kesadaran diri tetap harus diutamakan.

"Jangan mentang-mentang sudah longgar lupa dengan protokol kesehatan. Tetap menjaga protokol kesehatan itu penting. Ingat Covid-19 itu masih ada," katanya.

(tst/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK