LIPUTAN KHUSUS

Bahaya Sunat Perempuan: Pendarahan, Komplikasi Melahirkan, Kematian

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jan 2023 14:00 WIB
Praktik sunat perempuan sudah dilarang lantaran bahaya kesehatan yang mengintai. Bagaimana sebenarnya anggapan sunat perempuan dari sisi medis?
Ilustrasi. Sunat perempuan menyimpan berbagai risiko kesehatan. (iStockphoto)

Bagaimana sunat perempuan terjadi?

Organ genital wanita terbagi atas dua bagian. Pertama organ genitalia internalyangmerupakan bagian dari alat kelamin perempuan untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur, implantasi, dan tumbuh kembang janin.

Sementara yang lainnya yakni, genitalia eksternalyangmerupakan bagian luar alat kelamindan berperan besar dalam aktivitas hubungan seksual.

Organ genitalia eksternal ini terdiri dari mons pubis, labia mayor, labia minor, klitoris, selaput dara (himen), vestibulum vagina, muara uretra,danberbagai kelenjar serta struktur vaskular lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Klitoris merupakan organ genitalia perempuan yang paling sensitif terhadap rangsangan seksual. Sunat juga biasanya dilakukan di bagian ini," kata Fadli.

Ada empat tipe sunat atau mutilasi alat kelamin perempuan yang dikenal dunia dan Indonesia.

1. Klitoridektomi

Jenissunatini banyak dilakukan di Indonesia. Biasanya dilakukan dengan cara memotong sebagian atau seluruh klitoris.

2. Eksisi

Eksisi tidak hanya memotong seluruh klitoris. Tapi juga memotong sebagian labia mayora. Bahkan tidak sedikit jugayangmemotong seluruh bagian labia mayora.

3. Infibulasi

Metode ini tidak memotong atau menghilangkan. Justru yang dilakukan adalah menutup atau menyempitkan bagian tertentu pada vagina. Caranya dengan menutup, menjahit dan mengaposisi labia minora dan labia mayora.

Banner Topik Gaya Hidup - Kontroversi Sunat Perempuan di IndonesiaFoto: CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani

4. Semua hal yang melukai vagina

Segala bentukyangdilakukan pada genitalia perempuan untuk tujuan nonmedis, misalnya menusuk, menoreh,danmengoleskan sesuatu ke area genitalia.

"Jika ditanya mana yang paling berbahaya, semua tentu berbahaya. Makanya bentuk apapun, mau itu hanya menggores seperti yang diklaim orang tetap tidak boleh dilakukan," kata dia.

Bahaya sunat perempuan

Sejak awal telah dipastikan, bahwa sunat perempuan tak memiliki manfaat apapun dari segi medis. Sebaliknya, komplikasi justru bisa terjadi pada anak perempuan atau wanitayangharus menjalankan prosedur ini.

Kata Fadli, sunat perempuan merupakan praktik yang menyakitkan dan traumatis. Hal ini bisa menimbulkan masalah bagi kesehatan jiwa.

Selain itu, sunat perempuan yang dilakukan juga biasanya dilakukan dalam kondisi yang tidak steril oleh pelaksana tradisional yang memiliki sedikit pengetahuan tentang anatomi organ genitalia perempuan, maupun cara menangani efek samping yang tidak diharapkan.

"Pelaksanaannya pun tanpa menggunakan anestesi," kata dia.

Dari segi obstetri, wanita yang disunat memiliki risiko mengalami komplikasi melahirkan yang lebih tinggi daripada wanita yang tidak mengalaminya. Komplikasi obstetri dapat berupa kelahiran sectio caesarea, perdarahan pasca persalinan, persalinan lama, hingga kelahiran sulit karena distokia.

Selain itu, komplikasi ini juga dapat mempengaruhi kondisi bayi baru lahir. Sehingga bayi membutuhkan resusitasi atau yang terparah, kematian.

"Dari sisi medis, praktik sunat adalah tindakan yang invasif secara fisik, merusak secara emosional,dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius bagi kesehatan sistem reproduksi perempuan serta meningkatkan risiko kematian bayi," kata dia.

(chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER