August Jakarta: Restoran '16 Bulan' yang Raih Awards Bergengsi Dunia
Restoran August di Jakarta yang digawangi Chef Hans Christian dan Budi Cahyadi, berhasil meraih penghargaan bergengsi American Express One To Watch Award 2023. Ini adalah penghargaan bergengsi di dunia kuliner.
Ini adalah pertama kalinya restoran di Jakarta mendapatkan penghargaan ini.
Penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap restoran-restoran yang memiliki rapor cemerlang berdasarkan penilaian dari penyelenggara ajang prestisius Asia's 50 Best Restaurants yang bekerja sama dengan para pakar kuliner di Asia.
American Express One To Watch dianugerahkan kepada sebuah restoran yang tidak termasuk di daftar Asia's 50 Best Restaurants namun memiliki potensi luar biasa untuk masuk ke daftar utama tersebut.
Kepada CNNIndonesia.com, Chef Hans dan Budi mengaku sama sekali tidak menyangka bahwa August bisa meraih penghargaan bergengsi yang diakui oleh dunia itu.
"Mengingat kami baru buka 16 bulan, jadi restoran ini masih sangat muda belum 2 tahun. Kami merasa sangat terhormat karena [penghargaan ini] pertama kali buat Jakarta," kata Budi.
Budi mengatakan bahwa August adalah restoran pertama di Jakarta yang menerima pengakuan dari Asia's 50 Best Restaurants. Sebelumnya, restoran Indonesia yang masuk ke dalam list tersebut berasal kebanyakan dari Bali.
"Ini buat Jakarta first time dan tahun ini kami sendiri di list ini," lanjut dia.
Mulanya, mereka hanya menerima email dari salah satu staff tim member dari World's 50 Best Restaurants yang berbasis di London, Inggris. Tak berharap banyak, mereka berasumsi hanya akan diwawancara untuk sebuah artikel mengenai August.
"Seminggu setelah [menerima email itu], saya video call dengan mereka dan baru diinfokan bahwa August dimasukkan ke dalam daftar Asia's 50 Best Restaurants. Tapi mereka enggak bilang kita di ranking berapa," ucap Chef Hans.
"Mereka juga kasih tahu bahwa August menang individuial award yang kategorinya One To Watch. Kita memang itu dan juga dimasukkan ke dalam daftar 50's Best," lanjut dia.
Selain menjadi nama bulan kelahiran kedua pemiliknya, nama August juga mewakili misi mereka untuk menjadi restoran yang impresif dan dihargai, sebuah tema yang diterjemahkan ke dalam kuliner dan layanan personal yang ditawarkan.
"Kami percaya bahwa penghargaan ini akan membantu menempatkan Jakarta ke dalam peta kuliner dunia dan hal ini menunjukkan begitu banyak hal yang bisa ditawarkan oleh Jakarta ke dalam dunia kuliner global. Kami bangga bisa memberikan kontribusi positif terhadap kota tercinta ini," ujar Hans.
'Not a Fine dining, not Fushion'
Di kawasan Sudirman Central Business District, Jakarta, Budi dan Hans telah menciptakan sebuah ruang makan yang elegan. Tak dimungkiri di kawasan perkantoran elit ini namun tanpa suasana yang membuat tamu kikuk Restoran yang dibuka pada November 2023 ini sudah jadi buah bibir pecinta kuliner di Jakarta.
Restoran tersebut menawarkan pengalaman kuliner fine dining yang unik berpatokan pada sebuah DNA yang berhubungan dengan teknik-teknik memasak modern serta mengangkat bahan-bahan dan cita rasa khas Indonesia.
"Banyak orang yang bilang August ini fine dining. Tapi fine dining dalam artian kami menghapus semuaformalityyang ada di fine dining, dalam artiannya enggak kaku," tutur Budi.
Menurut Budi, fine dining cenderung diartikan ke dalam konsep restoran mahal dan formal dengan taplak meja putih yang presisi dan sempurna.
"Saat kami merencanakan August, kami ingin kata 'fine' itu lebih ke makanan dan pengalaman melalui service. Tapi sisanya seperti settingan meja, settingan restoran itu kami benar-benar hapus semuaformality, kekakuan yang stigmanya di fine dining," lanjut Budi.
Budi juga mengatakan bahwa restoran August ingin menawarkan pengalaman fine dining yang tidak membosankan.
"Karena stigma fine dining selalu diilustrasikan sangat formal, kaku, di sini justru kami mau orang itu enggak usahpretentious. Kalau ketawa, ya, ketawa aja," ujarnya.
"Pengalaman yang mau kita tawarkan bahwadining outdi level ini bisa menyenangkan dan tidak membosankan.You can be a little bit loud while enjoying the food and the whole experience."
Sementara untuk konsep menu makanan, Hans mengatakan bahwa mereka bukan menargetkan konsep makanan Indonesia yang otentik, melainkan ingin menyorot rasa khas makanan Indonesia yang dibungkus secara modern.
Namun kemodernan makanan ini juga disebut Hans, juga bukan fushion.
"Saya sendiri nggak suka disebut fushion ya, karena kalau fushion kan menggabungkan dua hal jadi satu, nah konsep kami nggak begitu, lebih ke Indonesian modern."
"Jadi, kami mencoba memberikan sentuhan rasa khas Indonesia di setiap hidangan tanpa membuat itu otentik. Jadi secaracuisineini tetap modern," ucap Hans.
Pengalaman makan ala restoran August sarat dengan nilai modern dan elegan, dengan hakikat menciptakan ruang makan yang mengundang.
Restoran berkapasitas 50 tamu ini menampilkan pencahayaan yang hangat serta nuansa natural yang dominan. Sebuah dapur terbuka, nyaris tanpa sekat, dan rak berisi buku-buku koleksi pribadi tim August berhasil menciptakan pengalaman makan yang nyaman.
Chef's Journey Tasting Menu yang ditawarkan di August terdiri dari 14 makanan, termasuk tujuh makanan ringan. Menu ini diciptakan bagi tamu untuk menyelami cerita-cerita di balik setiap makanan yang disajikan.
Hans mengatakan bahwa menu pada tasting menu di August akan selalu diganti setiap lima bulan. Maka itu para pengunjung dapat merasakan pengalaman fine dining yang lebih dinamis dan tidak statis.
"Jadi dari kami buka, ini sudah season ketiga (pergantian menunya). Memang menunya juga dinamis jadi orang yang datang lima bulan yang lalu mungkin sudah akan menemukan beberapa item yang berbeda. Jadi menunya lebih dinamis juga, bukan sesuatu yang status, yang itu-itu aja," ucap Budi.
"Dengan menu yang dinamis ini, tingkat participation-nya jadi sangat tinggi."
Dalam penciptaan makanan, inspirasinya dipetik oleh Chef Hans dari perjalanan bisnis atau liburan, memori masa kecil, serta cerita hubungan baik dengan para pemasok bahan baku restorannya.
August juga memakai banyak produk lokal Indonesia untuk mendukung bahan alami. Seperti seafood segar dari laut Bali dan Lombok. Keju homemade dari Yogyakarta, sayuran dari Lembang dan cokelat asli Indonesia.