10 Bahaya Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Bukan Cuma Stroke

CNN Indonesia
Senin, 12 Jun 2023 19:15 WIB
Ilustrasi. Ada beberapa bahaya darah tinggi yang perlu diwaspdai. (iStockphoto/MIND_AND_I)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hipertensi bukan sekadar tekanan darah yang meningkat. Lebih dari itu, kondisi ini dapat merusak seluruh organ tubuh yang dilalui pembuluh darah.

Untuk itu, rasanya Anda perlu mengenai beberapa bahaya darah tinggi yang perlu diwaspadai.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, 1 dari 3 orang Indonesia mengidap hipertensi. Angka tersebut meningkat setiap tahunnya. Ia meminta masyarakat untuk rutin cek tekanan darah.

"Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki keluhan," ujar Budi, mengutip laman resmi Kemenkes.

Seseorang bisa saja menderita tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun tanpa mengetahuinya. Padahal, tekanan darah tinggi yang tak terkontrol bisa meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan serius.

Dengan demikian, tak heran jika hipertensi sering disebut sebagai silent killer.

Berikut sejumlah bahaya darah tinggi yang perlu diwaspadai, jika tak terkontrol dengan baik.

1. Meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke

Tekanan darah tinggi dapat merusak dinding arteri. Mengutip laman University of Pittsburgh Medical Center, hal ini membuat dinding tersebut lebih mungkin mengembangkan endapan plak yang mengeras, mempersempit, atau menyumbat arteri.

Endapan ini juga dapat menyebabkan pembekuan darah. Gumpalan darah dapat menyumbat aliran darah ke jantung atau otak, yang mengakibatkan serangan jantung atau stroke.

2. Lebih mungkin mengalami gagal jantung

s body, Severe heartache, Having heart attack or Painful cramps, Heart disease, Pressing on chest with painful expression." title="ilustrasi serangan jantung" />Ilustrasi. Gagal jantung, salah satu bahaya darah tinggi. (Istockphoto/Tharakorn)

Bila Anda memiliki tekanan darah tinggi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Ketegangan ini menyebabkan dinding ruang pemompaan jantung menebal, yang disebut hipertrofi ventrikel kiri.

Pada akhirnya, jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh, sehingga menyebabkan gagal jantung.

3. Nyeri dada

Nyeri dada, yang juga disebut angina, terjadi ketika jantung tidak mendapatkan darah yang dibutuhkannya.

Ketika penderita tekanan darah tinggi melakukan aktivitas seperti berjalan menanjak, menaiki tangga, atau berolahraga, angina dapat menyebabkan tekanan, tertekan, nyeri, atau perasaan penuh pada dada.

Simak bahaya darah tinggi lainnya di halaman berikutnya..

Ginjal rusak hingga penyakit arteri perifer


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :