Aturan wajib memakai masker di tempat umum baru-baru ini telah dicabut secara resmi oleh pemerintah. Namun rupanya, masker memiliki manfaat kesehatan lebih dari sekadar perlindungan terhadap Covid-19.
Apa saja manfaat tetap menggunakan masker?
Ada berbagai manfaat memakai masker saat bepergian atau beraktivitas di luar ruangan, mulai dari meredakan alergi hingga menurunkan risiko penyakit jantung. Masker menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri dari polusi dan kuman penyebab penyakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi dengan buruknya kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya, masyarakat tetap dianjurkan untuk tetap memakai masker di luar ruangan meski pandemi Covid-19 telah usai.
Berikut adalah sejumlah cara lainnya masker mulut dapat bermanfaat bagi kesehatan.
Serupa dengan perannya dalam membantu memblokir partikel virus, masker juga dapat membantu mencegah alergen di udara masuk ke dalam hidung, tenggorokan, dan paru-paru yang menyebabkan reaksi alergi.
Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Otolaryngology menemukan 92 persen dari 50 peserta penelitian yang memiliki alergi serbuk sari melaporkan gejala pilek sedang hingga parah sebelum dimulainya pandemi. Angka tersebut turun menjadi 56 persen selama puncak pandemi ketika mereka mengenakan masker mulut dengan bersin dan pilek menjadi gejala yang paling membaik.
Menurut Asthma and Allergy Foundation, menghindari alergen juga dapat membantu sekitar 25 juta orang AS yang menderita asma karena serbuk sari dapat memicu serangannya. Orang dengan alergi dianjurkan untuk menggunakan masker saat jumlah serbuk sari tinggi.
![]() |
Dari asap rokok hingga knalpot, masker dapat melindungi Anda dari efek berbahaya polusi udara sekitar.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat menghirup udara yang tercemar, jelaga dapat merembes ke dalam aliran darah melalui paru-paru dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Orang dewasa yang lebih tua termasuk di antara mereka yang lebih rentan terhadap komplikasi ini.
"Pembunuh utama sebenarnya adalah penyakit jantung iskemik atau masalah jantung yang disebabkan oleh penyempitan arteri jantung," kata Richard Peltier, profesor ilmu kesehatan lingkungan di University of Massachusetts Amherst, melansir laman AARP.
Penelitian yang didanai oleh Environmental Protection Agency menemukan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara mempercepat penumpukan kalsium di arteri koroner, yang dapat membatasi aliran darah ke jantung dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung.
Diperkirakan antara 7 juta dan 9 juta kematian dini setiap tahunnya terkait dengan polusi udara.
"Dan sebagian besar adalah penyakit kardiovaskular [dan] serangan jantung," lanjut Peltier.
Masker dapat membantu memblokir beberapa partikel polusi udara yang mungkin terhirup. Itulah sebabnya mengapa orang yang bekerja dengan debu, puing-puing, dan polutan lainnya sering menggunakan masker. Peltier merekomendasikan untuk menggunakan masker N95 untuk menghalangi partikel polusi.
Simak manfaat pakai masker lainnya di halaman selanjutnya...