Letupan bak Suara Pesta dari Kerusuhan Prancis, Halte Hangus Esok Pagi
Sekitar pukul 00.00 sampai 01.00 dini hari, di dekat apartemen tempat saya tinggal, terdengar suara letupan atau ledakan. Awalnya saya pikir ada orang yang pesta sedang pasang petasan. Tapi, suara ledakannya berulang-ulang. Saya mulai berpikir ada yang aneh.
Karena kemudian setelah itu terdengar suara tembakan, lalu ada suara letupan-letupan lagi. Ini pasti ada yang aneh. Akhirnya saya dan suami melihat berita. Benar saja, ternyata kerusuhan di mana-mana.
Saya pantau juga berita di sosial media dan siaran langsung televisi. Saya tinggal di Kota Nantes, Prancis. Saya pun langsung menghubungi teman yang WNI (Warga Negara Indonesia) yang di Nantes juga.
Teman saya yang di Nantes, apartemennya beda distrik dengan saya. Saya tanyakan kondisi dia. Teman saya apartemennya lebih dekat dengan titik rawan, karena dia tinggal agak di pinggiran kota, yang termasuk pemukiman padat dan berdekatan dengan wilayah-wilayah konflik.
Dari cerita teman saya yang tinggal di lantai empat, dia mengaku melihat beberapa kelompok remaja berpakaian hitam, ada yang memakai topeng mulai menembak-nembaki secara asal. Kemudian mobil-mobil dibakar. Ada orang yang berkendara yang lewat, dikejar oleh kelompok itu.
Kejadian itu hari Kamis tanggal 29 Juni 2023. Saya sedang kerja malam, mulai pukul 17.00 sampai pukul 22.30. Saat pertama kerusuhan, transportasi tidak ada masalah. Cuma memang di daerah pusat kota yang biasanya ramai saat musim panas, kelihatan agak sepi.
Musim panas kan jangka waktu matahari bersinar lebih lama. Jadi saat pukul 22.30 itu langit masih terang, karena matahari baru terbenam. Keesokan paginya, saya ke salah satu supermarket yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari apartemen saya.
Di dekat supermarket itu saya melihat tempat pemberhentian bus atau halte yang sudah dibakar. Yang tersisa tinggal onggokan besi-besi dari fasilitas halte yang tampak sudah hangus. Ternyata, suara tembakan yang saya dengar semalam itu berasal dari area itu.
Perusuh-perusuh ini memang lebih mengincar fasilitas umum, kantor-kantor pemerintahan, dan bank. Di beberapa distrik, supermarket juga diincar untuk dijarah. Ada supermarket bernama Lidl di Prancis yang dijarah dan dibakar.
Puncak kerusuhan di Prancis sendiri saat Kamis (29 Juni), Jumat (30 Juni), dan Sabtu (1 Juli). Belakangan saya nonton TV mulai ada aksi damai. Tapi, saat puncak kerusuhan, ada rumah wali kota L'Haÿ Les Roses, Vincent Jeanbrun, yang berada di dekat Paris, yang dibakar oleh perusuh. Saya juga dengar berita bahwa satu anggota pemadam kebakaran meninggal karena kerusuhan ini.
Pusat kerusuhan berawal dari Nanterre, di mana TKP penembakan lokasinya berdekatan dengan kota Paris, yang kemudian menyebar ke Paris dan kota-kota besar Prancis lainnya. Selain di Paris, ada di Marseille, di Lyon, di Toulouse, di Nantes, dan banyak kota-kota lain yang juga rusuh.
Kalau bicara demonstrasi di Prancis, ya negara ini warganya selalu berdemonstrasi. Kalau demonstrasi anti kebijakan biasanya aksi damai atau long march dan itu dimulainya pagi. Kalau sejak kejadian penembakan remaja 17 tahun bernama Nahel Merzouk di Nanterre, pinggiran kota Paris, kebanyakan pergerakan massa dari sore ke malam. Tembak-tembakan dan penjarahan itu awalnya terjadi saat malam.
Lanjut ke sebelah...