Wabah Norovirus Melonjak di Kapal Pesiar Usai Musim Liburan di AS

CNN Indonesia
Kamis, 13 Jul 2023 08:15 WIB
Baru-baru ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan lonjakan wabah norovirus di kapal pesiar usai musim liburan di AS.
Ilustrasi. Baru-baru ini CDC melaporkan lonjakan kasus norovirus di kapal pesiar usai musim liburan di AS. (Istockphoto/Rawpixel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jutaan orang dari Miami, New York, Seattle, dan negara lain di AS berlibur menggunakan kapal pesiar. Namun, siapa nyana euforia liburan itu berdampak buruk pada kesehatan para pelancong.

Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan 13 wabah norovirus di kapal pesiar pada separuh tahun 2023. Itu adalah jumlah tertinggi wabah norovirus di kapal pesiar yang tercatat sejak 2012.

Dilaporkan CNN, wabah norovirus terbaru terjadi pada pelayaran Viking Cruises dari Islandia yang berlabuh di New York City pada 20 Juni. Sekitar 13 persen penumpang dan beberapa awak kapal jatuh sakit di kapal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami percaya penyakit gastrointestinal berasal dari sebuah restoran tepi pantai di Islandia di mana sekelompok tamu makan di waktu senggang mereka," kata perwakilan Viking kepada CNN.

Mengutip CDC, norovirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan peradangan di lambung dan usus, suatu kondisi yang disebut gastroenteritis akut. Sering diberi label "stomach bug", norovirus adalah penyebab paling umum dari mual, muntah, diare, dan sakit perut.

Seseorang dapat tertular norovirus dengan tidak sengaja menelan partikel mikroskopis dari tinja atau muntahan, yang dapat terjadi saat bersentuhan dengan seseorang yang terinfeksi, mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi.

Meskipun gejala sakit biasanya hanya berlangsung beberapa hari, seseorang dapat menularkan lebih dari dua minggu kemudian.

"Ini adalah virus yang luar biasa menular," kata Dr. William Schaffner, seorang profesor penyakit menular di Vanderbilt University.

"Dibutuhkan hanya beberapa partikel virus normal untuk memulai infeksi pada seseorang yang terpapar. Dengan kata lain, ini tidak membutuhkan dosis besar; dibutuhkan hanya sedikit."

Meskipun tidak ada obat untuk mengobati penyakitnya, kebanyakan orang sembuh total tanpa pengobatan. Terapi hidrasi untuk mengganti cairan yang hilang akibat muntah atau diare adalah praktik standar untuk mengatasi gejala.

Namun, untuk mencegah penyebaran norovirus, Schaffner merekomendasikan agar penumpang kapal pesiar mengambil tindakan pencegahan ekstra dan mencuci tangan dengan sabun dan air hangat. Menurutnya, gel antiseptik dan pembersih tangan tidak efektif melawan virus.

Simak ulasan selengkapnya di halaman selanjutnya...

Kasus melonjak

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER