Jakarta, CNN Indonesia --
Media sosial dikejutkan dengan curhat seorang anak yang merupakan hasil hubungan antara ayah dan kakaknya.
Kasus yang viral ini disebut inses. Inses artinya hubungan sedarah atau hubungan seksual antara anggota keluarga yang masih memiliki hubungan darah.
Terlepas dari benar atau tidaknya kasus tersebut, inses memang bisa berbahaya pada anak yang dilahirkan, misalnya saja kelainan genetik yang bisa dialami sang anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika seseorang menikah dengan saudara kandung, mereka berisiko lebih tinggi memiliki anak dengan kelainan genetik. Dan ada kategori kelainan genetik tertentu yang mempunyai risiko lebih tinggi, dan itulah yang kita sebut kelainan bawaan resesif," kata Joan Scott, konselor genetik, dalam wawancara dengan NPR.
Tak cuma itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medical Genetics menemukan, perkawinan sedarah jadi prediktor signifikan terhadap sejumlah penyakit seperti jantung koroner, stroke, kanker, depresi, asma, asam urat, dan lainnya.
Bahaya inses
Perkawinan sedarah akan mempertemukan dua gen yang sama. Akibatnya, abnormalitas gen pada orang tua akan diturunkan pada anak.
Dalam kasus yang ekstrem, anak akan menunjukkan indikasi mutasi genetik pada fisiknya.
Berikut bahaya inses yang patut diwaspadai.
1. Rahang Habsburg
 Ilustrasi. Rahang Habsburg, salah satu bahaya inses dari perkawinan sedarah. (iStockphoto/JFalcetti) |
Nama 'Habsburg' diambil dari nama sebuah keluarga Spanyol yang berkuasa pada pertengahan 1400-an hingga 1700-an. Keluarga tidak ingin menikah dengan orang luar demi melindungi kepentingan mereka.
Anak-anak keluarga ini pun memiliki rahang panjang dan menonjol. Nasib terburuk dialami Charles II dari Spanyol. Kondisi rahang seperti ini membuatnya sulit bicara dan mengunyah, ada cacat kognitif, dan lambat bicara serta berjalan.
2. Cacat tulang tengkorak
Kerajaan Mesir menganut perkawinan sedarah yang telah menjadi adat istiadat kerajaan. Saudara laki-laki menikahi saudara perempuan, ibu menikah dengan anak laki-laki atau sepupu menikahi sepupu.
Hasilnya, anak-anak mereka memiliki bentuk kepala yang aneh, sebab ada perubahan bentuk pada tulang tengkorak. Tak heran bentuk kepala pada patung Mesir kuno agak memanjang.
3. Anggota badan menyatu
Suku Vadoma di Zimbabwe hidup relatif terisolasi dan meneruskan keturunan dari perkawinan di dalam kelompok. Mereka pun memiliki kelainan berupa anggota tubuh yang menyatu terutama pada kaki.
Kaki mereka mirip dengan kaki burung sehingga kerap dijuluki 'manusia burung unta'.
4. Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan di mana darah sulit membeku. Keluarga bangsawan Eropa di masa lalu menganut perkawinan sedarah dan menunjukkan kelainan pendarahan.
Sederet bangsawan menanggung dampak perkawinan sedarah seperti Ratu Victoria. Pada 1850-an, dia memiliki putra dengan kelainan pembekuan darah.
Simak bahaya inses lainnya di halaman berikutnya..
5. Mikrosefali
Kalangan Muslim Pakistan masih melakukan perkawinan dengan saudara sedarah. Dikutip dari Ranker, riset pada 1998 menunjukkan, 63 persen orang Pakistan yang melakukan perkawinan sedarah berkontribusi pada kasus mikrosefali.
Mikrosefali adalah kondisi anak yang lahir dengan kepala sangat kecil. Dalam hal ini berarti otak anak juga tidak berkembang sempurna.
6. Bibir sumbing
Raja Tut dari Mesir lahir dari perkawinan sedarah. Saat jenazahnya dicek, ia ternyata memiliki sejumlah masalah kesehatan, salah satunya bibir sumbing.
Bibir sumbing terjadi saat langit-langit mulut tidak terbentuk sempurna sehingga aktivitas makan, menelan, bernapas dan berbicara jadi sulit.
7. Kaki pengkor
Kondisi kaki pengkor biasanya muncul sejak lahir. Dikutip dari Mayo Clinic, kaki bayi dalam kondisi terpelintir tidak sesuai bentuk atau posisinya.
Kaki terpelintir akibat jaringan yang menghubungkan otot ke tulang (tendon) lebih pendek dari ukuran normal.
8. Albinisme
Salah satu bahaya inses adalah albinisme atau tubuh kekurangan melanin. Melanin diperlukan untuk memberikan warna pada rambut, kulit, bibir dan bagian tubuh lain.
Orang dengan albinisme memiliki mata cerah, kulit pucat, dan rambut hampir putih meski keturunan orang berkulit gelap.
9. Asimetri wajah
Anak hasil perkawinan sedarah bisa berisiko mengalami asimetri wajah. Saat lahir, anak memiliki dua sisi wajah tidak terlihat sama persis.
Salah satu mata bisa lebih tinggi atau rendah, ukuran berbeda, mulut miring, dan telinga mungkin tidak rata.
10. Dwarfisme
Dwarfisme atau tubuh kerdil bisa terlihat jika inses sudah dilakukan dari generasi ke generasi. Kasus yang cukup terkenal terjadi di pemukiman Lancaster, Pennsylvania di sekitar 1700-an.
Di sana, anak-anak gagal tumbuh, bermasalah dengan kesuburan dan penyakit Ellis-van Creveld. Penyakit ini dikaitkan dengan dwarfisme.
11. Infertilitas
Perkawinan sedarah bisa menghasilkan anak-anak dengan masalah kesuburan. Saat dewasa, mereka berisiko sulit punya keturunan atau keguguran.
12. Skoliosis
Kelainan seperti skoliosis cukup umum pada anak-anak dari perkawinan inses. Skoliosis merupakan kondisi bentuk tulang belakang abnormal atau bengkok ke kanan-kiri.
Skoliosis berdampak pada kualitas hidup seseorang. Penanganan yang kurang optimal membuat orang sulit berjalan dan duduk dengan nyaman.
13. Gangguan sistem imun
Inses bisa menghasilkan anak-anak yang gampang sakit sebab ada gangguan sistem imun. Anak dari inses tidak memiliki keragaman gen untuk melindungi diri dari penyakit. Mungkin perlindungan tetap ada tapi hanya untuk sejumlah kecil penyakit.