Ada 8 Kasus di RI, Apakah Virus Hanta Bisa Menular Antar-Manusia?
Kasus infeksi virus Hanta terdeteksi di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mencatat delapan kasus virus Hanta di sejumlah daerah.
Berdasarkan keterangan Kemenkes RI, Senin (30/6), kesemua pasien telah dinyatakan sembuh. Kasus-kasus tersebut ditemukan berdasarkan data surveillans hingga 19 Juni 2025.
Kedelapan pasien mengeluhkan gejala yang hampir sama. Di antaranya demam, sakit kepala, nyeri badan, lemas, dan tubuh yang menguning atau jaundice.
Virus Hanta sendiri pada dasarnya merupakan sebutan bagi kelompok virus. Virus ini menyebar melalui hewan pengerat seperti tikus.
Ditemukannya virus Hanta di Indonesia membuat beberapa orang khawatir akan penularannya. Tak sedikit yang bertanya-tanya soal apakah virus Hanta menular antar-manusia atau tidak.
Ada dua jenis virus Hanta yang paling umum ditemukan. Pertama, virus Hanta yang memicu masalah pernapasan atau Hantavirus pulmonary syndrome (HPS) dan yang memicu masalah pada ginjal atau hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS). Jenis kedua merupakan yang ditemukan pada kasus di Indonesia.
Kedua jenis virus Hanta tersebut pada dasarnya sama-sama ditularkan melalui hewan pengerat. Virus bisa menular dari cairan, kotoran, atau air liur hewan. Seseorang juga bisa tertular jika berkontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Namun, mengutip laman Center for Disease and Control Prevention (CDC), virus ini tidak menyebar antar-manusia. Artinya, tak seperti flu, virus ini tak akan menular jika Anda berkontak dengan pasien yang terinfeksi.
Namun pada jenis virus Hanta yang memicu HPS, penularan antarmanusia ditemukan di beberapa negara. Mengutip laman Cleveland Clinic, penularan HPS antar-manusia pernah ditemukan di Argentina dan Chili. Hanya saja, penularan antar-manusia masih sangat sedikit.
Sementara pada jenis virus Hanta yang ditemukan di Indonesia, HFRS, belum ditemukan adanya penularan antar-manusia.
Cara mencegah penularan virus Hanta
Kemenkes RI sendiri telah membagikan cara mencegah penularan virus Hanta.
Juru Bicara Kemenkes RI Widyawati mengimbau masyarakat untuk rutin membersihkan rumah, utamanya area yang lama tidak digunakan. "Seperti gudang, loteng, atau ruang bawah tanah," ujar dia.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari kontak langsung dengan tikus, baik dalam kondisi hidup maupun mati. Tak ada salahnya juga jika masyarakat mulai memasang perangkap tikus.
Beberapa orang yang berisiko berkontak dengan tikus atau hewan pengerat juga diimbau untuk menggunakan alat pelindung diri (APD).
"Bagi mereka yang berisiko kontak dengan rodensia (hewan pengerat), seperti petani, buruh bangunan, tenaga lab, hingga dokter hewan [disarankan menggunakan APD]," ujar Widyawati.
Widyawati juga mengimbau agar masyarakat tidak panik atas temuan kasus virus Hanta di Indonesia. Alih-alih panik, masyarakat diminta tetap waspada.
"Pencegahan melalui kebersihan lingkungan sangat penting. Pemantauan di daerah rawan akan terus dilakukan bersama dinas kesehatan setempat untuk mencegah penularan lebih lanjut," ujar dia.
(asr/asr)