Bukan Cuma Garam, Ini 6 Hal Terduga yang Picu Lonjakan Tekanan Darah

CNN Indonesia
Jumat, 15 Agu 2025 10:00 WIB
Garam atau makanan asin tak jadi satu-satunya penyebab darah tinggi. Beberapa hal tak terduga bisa memicu lonjakan tekanan darah.
Ilustrasi. Kesepian jadi salah satu penyebab tekanan darah tinggi. (iStock/JosuOzkaritz)

3. Suplemen herbal

Banyak orang menganggap suplemen herbal lebih aman karena bersifat alami. Padahal, beberapa jenis herbal bisa memengaruhi tekanan darah, terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan obat medis.

Tanpa disadari, suplemen seperti ginkgo biloba dan ginseng dapat meningkatkan tekanan darah atau berinteraksi dengan obat antihipertensi sehingga mengurangi efektivitasnya. Konsultasikan selalu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun secara rutin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4. Menahan buang air kecil

Mungkin terdengar lucu, tapi kenyataannya menahan buang air kecil terlalu lama dapat memicu peningkatan tekanan darah.

Penelitian mencatat kenaikan tekanan darah sistolik rata-rata sebesar 4 poin dan diastolik 3 poin pada perempuan paruh baya yang menahan buang air kecil selama lebih dari tiga jam.

Efek serupa juga ditemukan pada pria dan wanita dari berbagai usia.

Meski tidak ekstrem, lonjakan kecil ini bisa berdampak jika terjadi berulang dan dalam jangka panjang. Jika tubuh memberi sinyal untuk ke kamar kecil, sebaiknya jangan ditunda.

5. Dehidrasi

Close-up of a woman drinking water with mint, cucumber and lime during a workout with dumbbells. Detox dieting conceptIlustrasi. Dehidrasi, salah satu hal yang bisa jadi penyebab tekanan darah tinggi. (iStockphoto/RossHelen)

Saat tubuh kekurangan cairan, pembuluh darah akan menyempit sebagai bentuk respons bertahan hidup. Hal ini dipicu oleh sinyal dari otak ke kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon yang membuat pembuluh darah mengkerut.

Selain itu, ginjal juga akan mengurangi produksi urine untuk mempertahankan cairan tubuh.

Kedua proses tersebut menimbulkan tekanan tambahan pada pembuluh darah, termasuk yang berada di otak dan jantung, sehingga meningkatkan risiko hipertensi.

6. Berbicara

Percaya atau tidak, aktivitas sederhana seperti berbicara dapat memicu lonjakan tekanan darah, terutama jika dilakukan dalam kondisi emosional.

Efek ini dapat terjadi pada siapa saja, baik muda maupun tua. Efek ini juga bisa bertahan selama beberapa menit setelah percakapan.

Semakin tinggi tekanan darah saat istirahat, semakin tinggi pula lonjakannya ketika Anda mulai berbicara. Bukan gerakan mulut yang menjadi penyebab, melainkan isi pembicaraan dan emosi yang menyertainya.

Jadi, tak ada salahnya menjaga emosi saat sedang berdiskusi atau berargumen.

(tis/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER