Jakarta, CNN Indonesia --
Vitamin B12 merupakan salah satu nutrisi esensial yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga berbagai fungsi vital. Apa jadinya kalau tubuh mengalami kekurangan vitamin B12?
Kekurangan vitamin B12 bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius jika tidak segera ditangani. Soalnya, vitamin B12 berperan penting dalam proses sintesis DNA, produksi energi, hingga menjaga fungsi sistem saraf pusat agar tetap optimal.
Sayangnya, banyak orang, terutama kelompok lanjut usia, rentan mengalami defisiensi vitamin ini. Penelitian menunjukkan, sekitar 20 persen lansia mengalami kekurangan vitamin B12.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 dari makanan menurun. Hal ini membuat lansia lebih berisiko mengalami defisiensi vitamin B12 dibandingkan kelompok usia lainnya.
Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk memperhatikan asupan vitamin B12 mereka agar tetap mencukupi kebutuhan harian.
Sumber dan kebutuhan harian vitamin B12
Mengutip WebMD, vitamin B12 umumnya ditemukan dalam makanan asal hewani, seperti daging merah tanpa lemak, ayam, ikan, kerang-kerangan, telur, dan susu beserta produk olahannya, seperti yogurt juga keju.
Makanan nabati biasanya tidak mengandung vitamin B12, kecuali sudah diperkaya (fortifikasi) seperti sereal, ragi nutrisi, dan susu nabati yang difortifikasi.
Beberapa makanan hewani dengan kandungan vitamin B12 tinggi antara lain hati sapi, kerang, dan tiram yang dimasak.
Adapun beberapa makanan nabati seperti nori (rumput laut kering) dan jamur shitake kering mengandung vitamin B12. Namun, jumlahnya tidak cukup signifikan jika dikonsumsi dalam porsi biasa.
 Ilustrasi. Daging sapi jadi salah satu sumber vitamin B12. (iStockphoto/kazuma seki) |
Bagaimana dengan kebutuhan harian manusia untuk vitamin B12? Kebutuhan tiap orang berbeda-beda tergantung usia dan kondisi yang sedang dialaminya. Berikut ini perinciannya:
- Bayi 0-6 bulan: 0,4 mcg/hari
- Bayi 7-12 bulan: 0,5 mcg/hari
- Anak 1-3 tahun: 0,9 mcg/hari
- Anak 4-8 tahun: 1,2 mcg/hari
- Anak 9-13 tahun: 1,8 mcg/hari
- Remaja 14-18 tahun: 2,4 mcg/hari
- Dewasa: 2,4 mcg/hari
- Ibu hamil: 2,6 mcg/hari
- Ibu menyusui: 2,8 mcg/hari
Ada banyak suplemen vitamin B12 yang menyediakan dosis tinggi. Namun, Anda tidak perlu khawatir terhadap efek samping kelebihan vitamin ini.
Tubuh hanya akan menyerap vitamin B12 sesuai kebutuhan. Adapun sisanya akan dikeluarkan melalui urine, sehingga relatif aman dikonsumsi.
Simak hal-hal yang terjadi pada tubuh jika kekurangan vitamin B12 di halaman berikutnya..
Yang terjadi pada tubuh jika kekurangan vitamin B12
Minimnya asupan vitamin B12 jelas bisa berpengaruh terhadap tubuh. Tubuh akan merasakan kondisi-kondisi tertentu yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B12.
Mengutip Healthline, berikut ini delapan hal yang akan terjadi pada tubuh jika mengalami kekurangan vitamin B12.
1. Mudah lelah
Vitamin B12 sangat penting untuk produksi sel darah merah yang sehat. Kekurangan vitamin ini menghambat pembentukan sel darah merah normal.
Alhasil, oksigen tidak dapat didistribusikan dengan baik ke seluruh tubuh. Inilah yang membuat tubuh mudah merasa lelah dan lemah.
2. Kulit pucat atau menguning
Defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan anemia yang membuat kulit tampak pucat. Hal ini terjadi karena kurangnya sel darah merah matang dan sehat di dalam tubuh.
Selain itu, kekurangan vitamin B12 juga bisa memicu penyakit kuning. Ini merupakan kondisi kulit dan bagian putih mata menjadi kuning karena tingginya kadar bilirubin dalam darah.
3. Sakit kepala
Sakit kepala, termasuk migrain, sering dialami oleh orang yang kekurangan vitamin B12, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini bisa menjadi tanda awal defisiensi vitamin B12.
4. Suasana hati terganggu dan risiko depresi
 Ilustrasi. Suasana hati buruk, salah satu hal yang bisa terjadi pada tubuh jika kekurangan vitamin B12. (Istockphoto/valentinrussanov) |
Kekurangan vitamin B12 dapat meningkatkan kadar homosistein. Jika jumlahnya berlebihan, maka asam amino ini dapat memicu gangguan suasana hati, termasuk depresi.
Oleh karena itu, kadar vitamin B12 yang rendah sering dikaitkan dengan risiko gangguan mental.
5. Perut kembung
Vitamin B12 juga berperan dalam kesehatan saluran pencernaan. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gangguan seperti diare, mual, sembelit, dan kembung yang sering mengganggu kenyamanan tubuh.
6. Sulit konsentrasi
Vitamin ini penting untuk menjaga fungsi sistem saraf pusat. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, gangguan memori, dan penurunan kemampuan kognitif lainnya.
7. Nyeri pada mulut dan lidah
Defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan peradangan pada lidah. Gejalanya, lidah menjadi merah dan nyeri.
Beberapa orang juga mengalami luka dan peradangan di bagian dalam mulut yang membuat makan dan berbicara menjadi tidak nyaman.
8. Sering Kesemutan
Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan parestesia, yaitu sensasi kesemutan, terbakar, atau mati rasa pada tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya tanpa sebab yang jelas.
Ini merupakan tanda gangguan saraf akibat kekurangan vitamin B12.
Kekurangan vitamin B12 dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, penting memastikan asupan vitamin B12 tercukupi terutama bagi lansia dan mereka yang memiliki risiko malabsorpsi.
Jangan abaikan tanda-tanda kekurangan vitamin B12 agar kesehatanmu tetap optimal setiap hari.