Kacang hijau merupakan sayuran rendah kalori yang sarat vitamin, mineral, dan antioksidan. Baik dikonsumsi segar, beku, maupun diolah, kacang hijau mudah dipadukan dengan berbagai menu makanan sehat.
Kandungan vitamin K dalam kacang hijau berperan penting dalam pembentukan dan kekuatan tulang. Asupan vitamin K yang cukup membantu menurunkan risiko osteoporosis, terutama pada orang dewasa dan lansia.
Dalam satu porsi kacang hijau, terdapat lebih dari 20 persen kebutuhan harian vitamin K, ditambah kalsium yang mendukung kepadatan tulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kacang hijau rendah kalori dan lemak, sehingga cocok untuk program pengelolaan berat badan. Satu cangkir kacang hijau matang hanya mengandung sekitar 31 kalori, tetapi kaya serat yang membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.
Kacang hijau termasuk makanan rendah FODMAP, sehingga relatif aman bagi penderita gangguan pencernaan seperti IBS. Kandungan seratnya membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus, menstabilkan gula darah, serta melancarkan pencernaan.
Folat dan kalium dalam kacang hijau berperan dalam mengatur tekanan darah. Selain itu, serat larutnya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Untuk manfaat optimal, kacang hijau disarankan dimasak dengan minyak sehat seperti minyak zaitun dan tidak direbus terlalu lama.
Vitamin A dan vitamin C dalam kacang hijau penting untuk kesehatan mata. Kandungan folatnya juga dikaitkan dengan penurunan risiko degenerasi makula terkait usia, terutama jika dikonsumsi secara rutin sebagai bagian dari pola makan seimbang.
Kacang hijau mengandung folat, riboflavin, dan tiamin yang berperan penting selama kehamilan. Asupan folat yang cukup membantu menurunkan risiko cacat tabung saraf, seperti spina bifida, pada janin.
Folat dalam kacang hijau dapat membantu menurunkan kadar homosistein, asam amino yang berlebihan dapat memengaruhi hormon pengatur suasana hati dan tidur. Konsumsi kacang hijau secara rutin berpotensi mendukung kesehatan mental.
Zat besi dalam kacang hijau berperan dalam pembentukan sel darah merah. Konsumsi kacang hijau dapat membantu mencegah anemia yang ditandai dengan kelelahan dan tubuh terasa lemas.
Kacang hijau mengandung antioksidan seperti klorofil, serat larut, pati resisten, dan senyawa fenolik. Sejumlah penelitian menunjukkan potensi penurunan risiko kanker usus besar, payudara, dan prostat, meski masih diperlukan riset lanjutan.
Penderita hipertensi, pengguna obat pengencer darah, individu dengan alergi, serta mereka yang memiliki kondisi medis tertentu perlu lebih berhati-hati. Dengan menyesuaikan konsumsi sesuai kondisi tubuh, kacang hijau tetap dapat menjadi bagian dari pola makan sehat dan seimbang.
(gas/tis)