Espresso vs Kopi Seduh, Mana yang Lebih Tinggi Kafein?
Espresso belakangan kembali naik daun. Minuman ini bukan hanya jadi dasar aneka racikan kopi kekinian, mulai dari latte hingga espresso martini tetapi juga digemari karena efek 'nendangnya' yang cepat terasa. Ukurannya memang kecil, tapi jangan remehkan kekuatannya.
Lalu, sebenarnya mana yang lebih tinggi kafein: espresso atau kopi seduh biasa?
Apa itu espresso?
Melansir Real Simple, espresso adalah kopi pekat yang diseduh dari bubuk kopi halus dengan tekanan tinggi. Hasilnya adalah satu sajian kecil berukuran sekitar satu ons (30 ml) dengan cita rasa kuat dan tekstur khas.
Salah satu ciri utama espresso adalah lapisan crema, buih lembut berwarna keemasan yang muncul di bagian atas minuman. Meski menggunakan biji kopi yang sama dengan kopi seduh, proses pembuatannya membuat espresso terasa lebih intens.
Menurut data USDA, satu shot espresso (sekitar satu ons) rata-rata mengandung 63 miligram kafein. Namun, jumlah ini bisa bervariasi tergantung jenis biji kopi dan metode seduh.
Beberapa jaringan kopi bahkan menyajikan espresso dengan kadar kafein lebih tinggi. Di Starbucks, misalnya, satu shot espresso mengandung sekitar 75 miligram kafein. Dalam satu minuman, jumlah shot juga bisa lebih dari satu, terutama pada ukuran besar.
Kopi seduh vs espresso, mana lebih tinggi?
Jika dibandingkan berdasarkan volume, espresso jelas unggul. Per ons, espresso mengandung jauh lebih banyak kafein dibanding kopi seduh.
Namun ceritanya berbeda jika dilihat per sajian. Secangkir kopi seduh berukuran delapan ons rata-rata mengandung sekitar 95 miligram kafein. Artinya, meski lebih encer, total kafein dalam satu cangkir kopi seduh bisa lebih tinggi daripada satu shot espresso.
Batas aman konsumsi kafein
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan asupan kafein harian tidak lebih dari 400 miligram untuk orang dewasa sehat. Jumlah ini setara dengan sekitar empat hingga lima shot espresso atau beberapa cangkir kopi seduh.
Namun, sensitivitas setiap orang berbeda. Konsumsi kafein dalam waktu singkat juga bisa membuat efeknya terasa lebih kuat, apalagi jika dikombinasikan dengan sumber kafein lain seperti teh hijau, minuman bersoda diet, atau cokelat hitam.
Cara menikmati espresso selain diminum langsung
Espresso tak melulu harus dinikmati polos. Minuman ini juga lezat sebagai campuran latte, minuman dingin, hingga koktail kopi. Salah satu opsi menarik adalah espresso slushy, espresso atau kopi kental yang diblender bersama es dan krimer untuk sensasi segar.
Tak punya mesin espresso di rumah? Kopi seduh ekstra kuat atau bubuk espresso instan yang diseduh ulang bisa menjadi alternatif praktis untuk berbagai kreasi minuman kopi.
Pada akhirnya, pilihan antara espresso dan kopi seduh kembali ke selera. Yang terpenting, nikmati kopi dengan bijak dan perhatikan asupan kafein harian agar tetap aman bagi tubuh.
(tis/tis)