Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Sepak Bola Eropa (UEFA) melayangkan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Rusia (RFU) atas penggunaan asap suar ditambah aksi rasialisme yang dilakukan fan Rusia saat menghadapi Inggris di Stadion Velodrome, Marseille, Sabtu (11/6).
Aksi rasialisme suporter Rusia dilakukan dengan meniru suara kera yang ditujukan kepada beberapa pemain Inggris yang berkulit hitam seperti Raheem Sterling dan Dele Alli.
Meski demikian, manajer Inggris Roy Hodgson justru mengaku tak mendengar umpatan rasis tersebut. "Tidak, itu (suara kera) tidak disebutkan dan kami tidak menyadari hal tersebut," kata Hodgson seperti dikutip dari Soccerway.
Sebagai pelatih yang berada di bench, Hodgson mengaku lebih fokus mengamati jalannya pertandingan dan tidak terlalu memedulikan kejadian-kejadian di sekitar tribune.
Hasil pertandingan kedua tim berakhir imbang 1-1. Inggris yang lebih dulu mencetak gol keunggulan melalui tendangan bebas Eric Dier di menit ke-73 mampu disamakan lewat sundulan Vassili Berezoutski di menit ke-90+2.
Usai laga berakhir, suporter Rusia dan Inggris terlibat bentrok di dalam stadion. Kericuhan ini merupakan lanjutan keributan yang telah terjadi sebelum pertandingan.
Aksi keributan antarsuporter tersebut beruntut panjang. UEFA mengancam bakal mendiskualifikasi kedua tim jika kericuhan kembali terjadi.
"Kami menekankan pada FA dan RFU agar bisa menuntut suporter mereka untuk bertingkah dan berperilaku penuh tanggung jawab serta sopan," kata UEFA dalam keterangan resminya seperti dikutip dari Sky Sports.
"Kami telah mengingatkan bahwa ada potensi diskualifikasi bagi Inggris dan Rusia bila kerusuhan kembali terjadi."
(jun)