Jakarta, CNN Indonesia -- Film
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck akan mengeluarkan versi extended.
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Extended itu akan diputar pada Kamis (11/9) mendatang di seluruh bioskop Indonesia. Versi extended itu bakal berdurasi lebih lama, yakni 3,2 jam.
“Film extended ini untuk melengkapi film yang tayang tahun lalu. Dan juga diperuntukkan bagi orang-orang yang belum nonton,” ujar Pevita Pearce, pemeran karakter Hayati, saat konferensi pers
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Extended di Soraya Intercine Films, Jakarta, Senin (8/9).
Pemilik Rumah Produksi Soraya Intercine Films, Ram Soraya mengatakan, versi extended sudah direncanakan sejak awal penggarapan
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. “Dulu kami sudah mencoba menerapkan versi extended pada film
Eiffel I'm in Love dan ternyata sukses,” ujar Ram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ram menjelaskan, ada dua pilihan pada proses awal pembuatan film. Membuat dua bagian, yang artinya akhir dari bagian pertama bersambung, atau membuat film utuh tetapi dengan tambahan versi extended. Versi extended kemudian dipilih agar penonton bisa langsung mengetahui akhir cerita saat di film pertama.
Herjunot Ali yang berperan sebagai Zainuddin mengatakan, pilihan untuk membuat versi extended sebenarnya juga disebabkan kelebihan durasi gambar pada saat film pertama.
“Akhirnya dipikirkan dari segi bisnis dan segi seni film ini. Film extended ini menghadirkan bagian-bagian dalam film untuk melengkapi cerita yang ada,” ujarnya.
Versi extended menghadirkan cerita yang sama dengan yang tertuang dalam novel
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Buya Hamka. “Tidak ada yang kami karang sendiri. Semua sesuai novel,” ujar Ram menegaskan.
Film pertama tayang pada 19 Desember 2013 dan berhasil menembus 1,8 juta penonton. Dengan adanya versi extended, Ram mengharapkan film bisa lebih sukses daripada yang pertama. Namun, Ram belum bisa menargetkan jumlah penonton. “Paling tidak, pada minggu-minggu pertama baru bisa kami prediksi,” katanya.
<b>Produksi film tidak main-main</b>
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck diangkat dari novel berjudul yang sama, bercerita tentang anak muda kelahiran Makassar bernama Zainuddin. Ia pergi ke tanah kelahiran ayahnya di Padang untuk merantau dan membuka tali silaturahmi dengan keluarga besar ayahnya. Di sana, ia bertemu gadis lokal bernama Hayati.
“Sejujurnya, karakter Hayati ini sangat berbeda dengan kepribadian saya. Saya sampai belajar bahasa Padang selama enam bulan,” tutur Pevita saat menceritakan proses pengerjaan film.
Butuh waktu lama untuk merampungkan film. Observasi, pra-produksi, <i>casting</i>, serta penulisan skenario sudah dimulai sejak tahun 2008. Sementara, proses pendalaman karakter memakan waktu enam bulan. Begitu pula dengan proses pengambilan gambar.
Sementara itu, proses pembuatan kapal yang ada di film berlangsung selama satu tahun. Cukup lama, karena berupaya menampilkan keindahan Nusantara pada tahun 1930-an. Pengambilan gambar sendiri dilakukan di Padang, Makassar, Jakarta, dan Surabaya.
Film ini dibintangi Reza Rahadian, Randy Nidji, Gesya Shandy, Arzeti Bilbina, Jajang C. Noer, serta ribuan figuran lainnya.