JAK JAPAN MATSURI 2014

Mengenal Keunikan Budaya Jepang

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2014 15:33 WIB
Jak Japan Matsuri kembali diselenggarakan tahun ini pada 14 - 21 September. Terdapat berbagai lokakarya kebudayaan Jepang, di antaranya pengenalan bahasa Jepang, origami (seni melipat kertas), furoshiki (seni melipat kain), dan yukata (baju tradisional Jepang).
Lokakarya origami di Jak Japan Matsuri 2014
Jakarta, CNN Indonesia -- Jepang tidak hanya hanya menebarkan budaya populernya di Indonesia lewat manga, anime, atau cosplay (costume play). Berbagai seni tradisional Jepang juga telah menancap di hati para pecinta kebudayaan Jepang.

Jak Japan Matsuri kembali diselenggarakan tahun ini pada 14 sampai 21 September di Plaza Senayan dan Japan Foundation, Jakarta Selatan.

Dalam rangkaian acara ini, terdapat berbagai lokakarya kebudayaan Jepang, di antaranya pengenalan bahasa Jepang, origami (seni melipat kertas), furoshiki (seni melipat kain), dan yukata (baju tradisional Jepang).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu ada juga lokakarya tentang kinchaku (kantong tas jinjing Jepang tradisional), oshibana (seni merangkai bunga yang telah dikeringkan), serta kimekomi (boneka Jepang).

Ada pula pameran fotografi Indonesia-Jepang, kerajinan kaca Noguchi Mieko, dan kerajinan lampion dari barang bekas.

Acara ini merupakan penyelenggaraan yang keenam kalinya dan merupakan hasil kerja sama antara Kedutaan Besar Jepang dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Adapun, Jak Japan Matsuri pertama kali dilaksanakan pada 2009.

Kepala Program Kebudayaan Japan Foundation Nurul Komari Moefti mengatakan masyarakat dapat berpartisipasi langsung apabila tertarik dengan kebudayaan Jepang.

Lokakarya oshibana, origami, serta pelajaran bahasa Jepang terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya. Sementara kerajinan lampion dari barang bekas dikenakan biaya Rp 75 ribu per orang.

Nurul menjelaskan kerajinan tangan menjadi pendekatan yang sangat efektif dalam mengenalkan budaya Jepang.

"Masyarakat Indonesia sangat antusias ingin tahu bagaimana orang Jepang sangat rapi dalam mengerjakan kerajinan tangan. Apalagi, kerajinan tangan ini ramah lingkungan," tutur Nurul saat dijumpai di Jak Japan Matsuri, Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Senin (15/9).

"Banyak yang mengatakan origami hanya mainan anak kecil. Padahal sebenarnya origami bisa menghasilkan benda berguna misalnya tempat perhiasan atau tempat sumpit," ujar pengajar origami Arumsari W. Nugroho yang sejak 1993 telah menekuni seni origami.

Bukan hanya origami, Arumsari juga mengajarkan furoshiki. "Furoshiki dapat menjadi solusi mengurangi penggunaan plastik. Dengan satu kain, dapat digunakan untuk membungkus barang atau bisa dijadikan tas," ucapnya.

Tampak masyarakat dari berbagai kalangan meramaikan acara Jak Japan Matsuri ini. Salah satunya, Dwi Arini (20), mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid, Jakarta.

"Saya sangat tertarik belajar kebudayaan Jepang, khususnya bahasa Jepang," ujar Dwi kemudian tersenyum. Adapun, pengenalan bahasa Jepang dilakukan langsung oleh orang Jepang.

Nurul mengatakan, "Setiap tahun jumlah pengunjung selalu bertambah. Tahun ini pula kami mengadakan penambahan booth."

Puncak Jak Japan Matsuri akan dilaksanakan pada Minggu (21/9) di Parkir Timur Senayan, Jakarta Selatan.

"Ada bazar makanan Jepang, demonstrasi festival kebudayaan Jepang, pawai, dan cosplay (costume play)," kata Nurul kemudian mengakhiri pembicaraan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER